Lihat ke Halaman Asli

Sartika Komalasari

Just for fun

Indahnya Ramadan di Negara Minoritas Muslim

Diperbarui: 14 April 2022   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Menjalankan ibadah bagi seluruh umat beragama tentu menjadi sebuah kewajiban yang harus dipatuhi. Terlebih lagi sebagai umat muslim ada bulan yang mewajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh. Tentu tidak akan sulit jika berada di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti Indonesia dan Negara-Negara mayoritas penduduk muslim lainnya.

Namun, apa jadinya jika melaksanakan kewajiban ibadah sebagai umat muslim di Negara minoritas bahkan bisa dibilang hanya memiliki 0,3% penduduknya yang beragama Islam. Bahkan sebagian besar dari mereka tidak mengetahui bagaimana umat Muslim beribadah. Salah satu kendala menjadi muslim di Negara seperti itu adalah tidak membolehkan Salat di tempat kerja. 

Lantas bagaimana cara para umat muslim di sana bertahan? Bukankah sulit nya mendapatkan makanan halal juga menjadi salah satu kendala? Dan bagaimana dengan kewajiban yang harus dijalankan lainnya?

Bagi mereka yang sudah memutuskan untuk tinggal di negara dengan populasi umat muslim yang sangat sedikit tentunya sudah mencari cara bagaimana bertahan hidup. Entah itu bertanya pada orang-orang terdahulu yang sudah lama tinggal, atau bahkan membuat risetnya sendiri. 

Seperti halnya makanan halal, salah satunya tentu dengan memasak atau membeli di warung makan yang menyediakan makanan halal seperti warung makan milik orang Indonesia. Mahal dan jadi lebih boros tentu adalah resiko jika selalu membeli masakan khas Indonesia.

Saat seseorang sedang menjalankan ibadah puasa terlebih puasa Ramadan yang tentunya satu bulan penuh, dan dalam keadaan bekerja apalagi memiliki teman-teman bekerja yang tidak tahu mengenai berpuasa akan timbul banyak pertanyaan dan penyataan aneh dari mereka. 

Akan tetapi tidak banyak dari mereka yang setelah mendapatkan penjelasan justru malah jadi lebih bertoleransi dan sangat memperhatikan saat jam yang sudah diperbolehkan makan dan minum mereka memberi sedikit camilan atau yang lainnya.

Tidak mudah bertahan dan menjalankan kewajiban sebagai umat beragama di Negara yang menjadi minoritas. Tapi justru disitulah ujian nya, tentang bagaiman meningkatkan ibadah dan juga menahan tidak melakukan hal yang bisa menjadi dosa lainnya.

Semoga kita semua selalu bisa menjaga toleransi atas umat beragama lainnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline