Ku tak dapat melihat, hanya mendengar,
Kini wanita pemimpi di himpit derita.
Seluruh waktu telah ia korbankan,
Demi secarik kertas kunci pengubah nasib.
Wanita pemimpi melewati hari-hari jahat,
Dengan secerca cahaya yang masih menyala.
Tiap detik cahaya itu semakin kecil,
Namun cahayanya tetap menyala.
Ku tak dapat menyentu, hanya mendengar,
Wanita pemimpi diberi badai.
Badai merenggut mimpi indahnya tanpa sadar,