Oleh : Dr. Sarmini
Lelaki identik dengan kuat, hebat, dapat menyelesaikan semua masalah, dan segala hal yang bersifat mengusasi segala hal, itulah stigma yang ada di masyarakat. Betulkan seperti itu? Bagaimana bila seorang lelaki dalam kondisi tertentu tak mampu memenuhi "stigma" tersebut ? Kiamatkah hidupnya ?
Sedangkan seorang lelaki terkadang menyembunyikan masalah yang sangat berat, dan tidak diketahui orang lain. Sanksi social adalah hukuman yang luar biasa berat untuk seorang lelaki bila mengalami hal ini.
Padahal tidak semua stigma itu benar adanya, bahkan dapat membahayakan seseorang bila harus memenuhi kebenaran stigma tersebut. Padahal lelaki juga manusia yang membutuhkan bantuan orang lain.
Mereka khawatir disebut suami yang lemah, ayah yang tidak berguna, atau lelaki yang tidak punya masa depan, alngkah beratnya stigma tersebut. Mari kita sharing terkait stigma ini.
Apa itu Stigma ?
Definisi Stigma menurut KBBI adalah ciri negatif yg menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh lingkungannya. Definisi stigma yang lainnya adalah suatu usaha untuk label tertentu sebagai sekelompok orang yang kurang patut dihormati daripada yang lain (Sane Research, 2009).
Definisi Stigma menurut Erving Goffman (1968) Stigma adalah segala bentuk atribut fisik dan social yang mengurangi identitas social seseorang, mendiskualifikasikan orang itu dari penerimaan seseorang. Sedangkan menurut kamus Bahasa Indonesia stigma adalah ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh lingkungannya.
Menurut bentuknya, stigma dalam masyarakat mempunyai beberapa bentuk (Rahman, 2013), yaitu:
a. Labeling.