Lihat ke Halaman Asli

sarmini Dr

Terus belajar dan tebar manfaat

Fenomena Mudik Tahun Ini, Ibarat Oase di Tengah Padang Pasir

Diperbarui: 19 April 2022   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Oleh Dr. Sarmini

Tahun ini tahun pertama bisa mudik lebaran di masa pandemic yang sekarang sudah disinyalir sudah menjadi endemic.  Kerinduan kita kepada ayah ibu, keluarga dan handai taulan di kampong halaman serasa membuncah akan segera terobati. Pastinya masih dengan aturan protokol kesehatan.

Kebijakan pemerintah yang memperbolehkan masyarakat melakukan mudik lebaran merupakan kebijakan yang ditunggu-tunggu. Walaupun masih ada  beberapa ketentuan yang harus dipatuhi.

Situasi pandemi yang membaik membawa optimisme jelang bulan suci Ramadan. Tahun ini umat muslim dapat kembali tarawih berjamaah di masjid dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Bagi masyarakat yang mudik Lebaran diperbolehkan dengan syarat 2 kali vaksin dan 1 kali booster dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Bayangkan saja, dua tahun tidak pulang kampung, prediksi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengestimasi, akan ada sekitar 80 juta orang yang akan melakukan perjalanan pulang kampung saat libur Lebaran tahun ini. Dan fenomena mudik tahun ini memang luar biasa. Budaya mudik yang memang  sudah menyandu dari dahulu kala.

Geliat ekonomi juga sudah tampak membaik secara global, walau belum maksimal dalam pemulihannya. Tetapi ini menjadi asa baru bagi peritel dan pengusaha mall. Kita dapat liat bagaimana antusiasnya masyarakat menyerbu mall menjelang akhir Ramadhan. Mereka mencari kebutuhan untuk Idul Fitri seperti baju lebaran, kue lebaran ataupun membeli oleh-oleh untuk dibawa kepada keluarga di kampong ketika akan mudik lebaran. Hampir tak terlihat lagi sebuah kondisi yang menggambarkan bahwa kita masih berdampingan dengan covid.  THR di tangan untuk dibagikan kepada orang tua dan sanak keluargapun sudah tersedia.

Apakah ini masuk dalam indikasi mereka sudah "merasa tidak ada covid di sekitar kita " atau mereka tahu ada covid tapi mengabaikannya, toh dianggapnya sama dengan influenza biasa saja.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kehidupan new normal ini yang mulai ada pergeseran nilai-nilai abai prokes. Seyogyanya kita tidak boleh megabaikan begitu saja protokol kesehatan, karena mau bagaimanapun kita mengetahui bahwa covid masih ada di sekitar kita. Tetap melakukan kegiatan seperti biasa, tetap semangat dan produktif hanya dengan peduli prokes. Sehingga mudik kita akan tetap aman.

Ada beberapa hal yang menurut penulis, apabila kita akan melakukan mudik lebaran :

a. Pastikan sudah vaksin ke-2, dan juga sudah vaksin booster

Di saat mudik lebaran, bila kita sudah vaksin, terlebih booster, maka paling tidak kita sudah membentengi diri dari virus, walaupun tetap harus menjalankan prokes. Dengan vaksin merupakan ikhtiar kita agar kekebalan tubuh kita menjadi lebih baik (kekebalan tubuh). Kalaupun terserang virus, gelaja yang ada tidak separah orang yang belum vaksin. Dan ini merupakan salah satu usaha dalam meminimalisir penularan virus covid.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline