Lihat ke Halaman Asli

Cucuku Ingin Jadi Presiden

Diperbarui: 21 Mei 2024   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjelang keramaian Pilkada tahun ini, apa tanggapan Anda jika tiba-tiba anak atau cucu mengatakan bahwa dia bercita-cita besar nanti ingin jadi Presiden atau Kepala Daerah? Hati-hatilah menanggapinya, salah-salah bisa mematahkan semangat. 

Cita-cita seperti itu bukanlah hal baru, sudah dari dulu ada, malah siapa tahu Anda sendiri dulu juga mempunyai cita-cita yang sama, ingin menjadi Presiden, Gubernur, Bupati atau Walikota. Anak-anak tahu betapa bangga dan terhormatnya menjadi pejabat yang sangat dimuliakan dan dihormati banyak orang. 

Apalagi menjadi Presiden hidupnya terjamin. Hampir seluruh kebutuhannya dicukupi oleh Negara. Makan, minum, tempat tinggal, pakaian dan kesehatan. Bahkan keselamatannya pun sangat dijaga. Bukan hanya dia saja tetapi juga keluarga, anak, menantu dan cucunya. 

Penjagaan seorang Presiden sering terlihat di TV. Kemanapun Presiden bepergian selalu dikelilingi para pengawal. Para pengawal berdiri di kanan-kiri, kadang berlarian di samping mobil yang dinaikinya. Kepala Daerah pun sama, meski tidak semenyolok dan seketat pengamanan terhadap Presiden. 

Harap maklum, para pejabat penting itu memang sepatutnya dikawal dan dijaga dengan baik karena mereka adalah orang-orang pilihan. Mereka orang terbaik dari jutaan penduduk seluruh negeri yang dipilih untuk menduduki posisi penting dan menentukan maju atau mundurnya masyarakat yang dipimpinnya. 

Mereka dijaga dan dijamin tercukupi kebutuhannya dengan harapan akan mampu berkonsentrasi penuh membangun dan membawa warganya menjadi semakin aman, sentosa dan sejahtera. Juga agar bisa fokus bekerja untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa, masyarakat yang yang adil dan makmur. 

Tugas lain seorang Pemimpin yang tidak kalah besar adalah menjaga keselamatan dan keamanan Negara, aman dari gangguan dan rongrongan Negara lain.  Dengan demikian kehormatan dan martabat Negara tetap terjaga. 

Anak-anak tentu melihat betapa prestisius menjadi seorang Presiden atau Kepala Daerah. Sangat hebat dan dbutuhkan Negara. Betapa senangnya menjadi orang yang pikiran dan energinya bermanfaat untuk banyak orang, bangsa dan Negara. Dan, karena itu dia dijaga tidak boleh diganggu atau disibukkan dengan hal remeh-temeh yang bisa mengurangi konsentrasinya dalam menjalankan tugasnya. 

Tetapi dibalik semua kehebatan itu, sering tidak dilihat bahwa menjadi Pemimpin juga tidak selalu bersenang-senang. Dia harus mampu mengelola semua sumberdaya yang ada demi pencapaian tujuan bersama. Juga harus luas hati menerima segala rupa hujatan dan kritikan dari manapun. 

Pemimpin juga memanggul amanah yang tidak ringan. Antara lain, dia harus mampu melihat masa datang dan mangantisipasi dengan tepat apa yang akan terjadi. Telinganya juga harus setajam silet, hatinya harus seluas samudra, sedangkan otaknya harus seencer Einstein. 

Dia ibarat Superman, yang mampu mengkapitalisasi seluruh sumberdaya yang ada demi kemajuan bangsa.  Dia adalah Superman yang sedari dini sadar bahwa martabatnya adalah juga martabat bangsa. Kalau dia berbuat buruk, semua menanggung akibatnya, termasuk anak dan cucunya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline