Lihat ke Halaman Asli

Rinduku

Diperbarui: 11 April 2024   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam ini kumandang Tabir terdengar bersautan. Aku memandang halaman yang penuh dengan daun - daun kering yang berserakan. Aku belum sempat membersihkannya karena baru tiba magrib tadi. Aku baru saja membereskan dalam rumah yang penuh debu. aku sampai belum sempat membeli bahan makanan buat besok. Dan malam ini aku hanya makan mie instan yang ku bawa dari Jakarta.

Tiba - tiba aku dengar ponselku berdering, tanda ada panggilan masuk. " Assalamualikum, mba " , Sapaku, setelah aku melihat gambar mba Ita diponselku.

" Walaikumsalam, Dik udah sampai? Aku ini kena macet jadi paling jam 22.30 baru sampai. Mba juga bareng mba Ria. Mba Susi, mba Ati dan mba Eni naik kreta besok subuh baru sampai. " Jelas mba Ita. 

" Iya mba. Baru sampai tadi magrib. Aku baru bereskan rumah saja, mba. Belum sempat membereskan halaman. Besok pagi sebelum sholat Id aku bereskan." , Jelasku sambil mengambil air dari kulkas. 

" Ada berita dari Mas Dedi? Aku kemarin hubungan ga aktif hape nya. Mudah - mudahan kita bisa kumpul ya. Sudah lima kali lebaran kita tidak pernah kumpul. Ya semenjak ibu meninggal. " Harap mba Ita.

" Iya mba, aku juga pingin tahun ini lengkap kumpul. Walaupun aku hanya sendiri. Karena suami dan anak - anak lagi umroh hadiah suamiku menjadi karyawan terbaik tahun lalu." Aku pun berharap.

" Lho kamu sendiri to. Aku juga sama Ajeng aja. Suamiku dan Furi pulang kampung ke keluarganya mas Gafur. " Jelas mba Ita. 

Tak lama kemudian terdengar bunyi pintu diketuk. Aku mohon ijin mba Ita untuk membukakan pintu, tetapi mba Ita malah meminta untuk mengakhiri pembicaraan kami di ponsel. Setelah mematikan ponselku, aku berjalan menuju pintu depan. 

"Assalamualaikum." , Terdengar suara perempuan mengucapkan salam.

" Walikumsallam.", Jawabku. 

Pas pintu terbuka aku melihat mba Rinta dan kedua anaknya berdiri di depanku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline