"Dari mana, mas?" ucap Risma dari balik pintu melihat Anto membuka pintu.
"Dari kantor lah. Memang dari mana? Dari rumah Janda?" Jawab Anto sambil mencium kening istrinya. Risma terdiam dan segera mengulurkan tangannya untuk mencium tangan suaminya.
"Aku sudah makan, jadi aku mau mandi saja. Nanti setelah mandi, mau ga pijat aku?"
"Iya nanti aku pijat. Sebentar mas, aku siapkan air hangatnya dulu. Mas minum kopi saja dulu. Kebetulan aku baru menyeduh kopi."
" Oke istriku." Jawab Anto sambil menyubit pipi istrinya.
Setelah Anto selesai mandi, Anto melihat istrinya membereskan meja makan. Anto menghampiri dan memeluknya dari belakang. Risma terkejut, hampir hampir piring di tangannya terlepas.
"Mas, hampir saja piring ini lepas dari tanganku. Bentar aku taruh piring dulu, kalau sudah beres baru aku pijat mas." Ujar Risma sambil tersenyum.
"Ga usah, piringnya taruh saja disini dulu. Besok pagi baru dibereskan. Udah ga kuat nih." Ujar Anton masih memeluk pinggang Risma.
"Ya sudah, tapi lepaskan dulu. Aku ga bisa jalan ini." Pinta Risma sambil berusaha melepaskan tangan suaminya. Anto melepaskan pelukannya. Risma segera berlari ke dapur. Anto mengikutinya. Setelah Risma meletakkan piring kotor di tempat pencuci piring, dengan cepat Anto mengangkat istrinya dan menuju kamar tidurnya.
Keesokan paginya, Risma sudah siap mandi dan bersiap untuk sholat subuh. Risma melihat suaminya masih terbaring mendengkur di tempat tidurnya. Dengan penuh kelembutan Risma membangunkan suaminya, "Mas bangun, mandi dan sholat subuh."
Anto membuka matanya, "Sudah jam berapa, Ti?" Ucap Anto. Risma terkejut dan melebarkan matanya, " Ti itu siapa, mas?"