Sekarang aku duduk di kelas 7, lebih tepatnya 7b di SMP Labschool Jakarta. Labschool SMP maupun SMA sangat mementingkan kebersihan lingkungan sekolah. Tetapi sayangnya masih banyak yang membuang sampah sembarangan. Sekolahpun melakukan program BERASA kepanjangannya dari Bersih Radius Satu Meter. Jadi, setiap kita melihat sampah yang berserakan, kita harus segera membuangnya walaupun bukan punya kita. Tetapi sedikit yang melakukan itu. Jadi sekolah masih sedikit kotor. Selain sampah yang sedikit sembarangan, SMP Labschool Jakarta cukup bersih. Walaupun tidak semua toilet bersih. Nah ditulisan ini, aku ingin menceritakan tentang kebersihan kelasku.
Kelasku termasuk kelas yang bisa dibilang 'terkutuk'. Kelas kami sangat kotor dan banyak sekali barang yang hilang dan rusak walaupun hanya satu hari ada disana. Bahkan kursi yang memiliki kaki dari besi dipatahkan oleh temanku. Bagaimana caranya aku tidak tahu. Korban kelas kami masih banyak lagi, ada bolpoin, penghapus kelas, celana olahraga, kerudung dan masih banyak lagi.
Sebenarnya pada awal-awal masuk sekolah, kelas kami rapi sekali karena salah satu alasannya adalah kami rajin piket. Tetapi setelah beberapa bulan berlalu, teman-temanku mulai jarang piket. Ada yang memakai alasan dan ada juga yang tidak piket diam-diam. Dan semakin banyak sampah yang berserakan di kelas kami. Aku dan 1 temanku terpaksa piket setiap hari supaya kelas bersih dan rapi.
Tapi setelah sudah lama banyak yang bolos piket, akhirnya wali kelas kami menegaskan 1 kelas untuk melakukan piket setelah sekian lama diperingati. Teman-temanku akhirnya semakin rajin melaksanakan piket. Walaupun ada beberapa temanku yang malas melakukannya dan masih bolos juga untuk melaksanakan piket. Dan, iya kelas kami masih sama seperti sebelumnya, 'terkutuk'. Masih banyak barang hilang yang ada disana. Topi upacara ada banyak sekali jumlahnya. Kemungkinan besar lebih dari 5 topi. Kelas kami telah menjadi kelas lost and found. Bahkan siswa dan siswi dari kelas lain suka meminjam topi yang terlantarkan itu. Tapi paling tidak teman-teman dikelas menjadi lebih rajin melaksanakan piket.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H