Lihat ke Halaman Asli

Dialog Interaktif dalam Rangka Hari Kesehatan Sedunia 2016

Diperbarui: 9 April 2016   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Dialog Interaktif Hari Kesehatan Sedunia"][/caption]HKS 2016 ( Hari Kesehatan Dunia) di peringati setiap tanggal 7 April, Peringatan HKS 2016 Kampanye kali ini yang di angkat dengan tema “Cegah, Obati, Lawan Diabetes”. 

Kampanye Nasional dilaksanakan secara serentak tepat pada Hari kesehatan Dunia yang dibuka oleh Menteri Kesehatan Prof.dr. Nila F. Moeloek, Sp M . Dan juga berlangsung Dialog Interaktif bersama beberapa nara sumber. Yang di hadiri ketua DPD, Ketua umum Penggerak PKK, WHO Perwakilan Indonesia, Jajaran kementerian dan lembaga, Para Perwakilan Dinas Propinsi ,kabupaten dan kota , tingkat puskesmas, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, organisasi keagamaan dan yayasan dan mitra- mitra International.

Laporan dari Ketua Panita serta selaku Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Tidak Menular yaitu dr.H.M Subuh bahwa “Untuk tahun ini fokus pada tema diabetes meletus , karena diabetes melitus merupakan ancaman baru dan kurang lebih di Indonesia 10 juta penderita menurut riset-riset mendasar tahun 2013 dan diantara semua penderita ini baru 30% saja yang terdiagnosis sedangkan yang 70% belum terdiagnosis”.

Membahas Diabetes dengan Prespektif Sosial Ekonomi dan Dampak Makro. 

Indonesia mempunyai keragamaan budaya, setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai kebiasaan hidup yang berbeda-beda begitu pula keragaman masakan daerah yang memiliki cita rasa yang nikmat. Yang perlu di cermati saat ini banyaknya pola prilaku kehidupan modern dengan konsumsi asupan makanan siap saji, banyak makan makanan yang mengandung minyak jenuh yang berlebih dan tidak lagi melihat nilai gizi , serta kebutuhan asupan yang memenuhi standar kesehatan serta batasan dari pola makan yang memiliki aturan serta tidak berlebihan akan berdampak tidak baik untuk diri sendiri, serta lingkungan sekitar. 

Seringnya masyarakat perkotaan lebih cenderung melakukan aktifitas pola hidup yang tidak adanya keteraturan disebabkan pola kerja yang tidak , ketidak teraturan dalam melakukan aktifitas fisik seperti berolahraga, serta adanya prilaku stress yang tinggi karena faktor eksternal, Yang mengakibatkan trend akan terbalik saat ini lebih mengarah seseorang akan terkena gejala PTM (penyakit Tidak Menular) lebih dominan seperti diabetes melitus dan turunannya dibandingkan Penyakit menular.
Hal ini perlunya institusi pemerintahan beserta swata saling membahu untuk mensosialisasikan pola hidup sehat di lingkungan rumah, sekolah, tempat atau fasilitas umum agar masyarakat sadar akan penting hiup sehat tanpa PTM ( Penyakit Tidak Menular).

Upaya Pencegahan dan Diteksi Dini dan Pengobatan Diabetes.

Mengetahui dan melakukan diteksi sejak dini perlu diperhatikan dari Kegiatan pemeriksaan kadar glukosa secara berkala terutama glukosa darah 2 jam setelah makan khususnya bagi mereka yang mempunyai riwayat keluarga diabetes melitus, kegemukan (obesitas), wanita yang melahirkan bayi > 4 Kg.

Nilai glukosa darah seseorang dengan diabetes melitus yaitu
 Glukosa darah puasa > 126 mg/dl
 Glukosos darah 2 jam setelah makan > 200 mg/dl
Nilai glukosa darah yang baik puasa < 100mg/dl dan glukosa darah 2 jam setelah makan < 140 mg/dl

Gejala diabetes yaitu seing haus, sering lapar, sering kencing.

Pengobatan tergantung pada jenis diabetes,komplikasi, adanya faktor risiko lain dengan masalh keehatan lainnya yang aktif, usia dan kesehatan secara umum pada saat diagnosis. Penyedia perawatan kesehatanakan menentukan obat yang bekerja terbaik bagi masing-masing pasien. Keuntungan dan kerugian dari masing- masing obat ini dapat di jelaskan oleh penyedia layanan kesehatan. Pengobatan berhasil jika penyandang diabetes dapt mengelola diet dengan baik, aktif secara fisik, minum obat oral dan atau insulin dan informasikan dengan baik tentang penyakit ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline