Lihat ke Halaman Asli

Saris D Pamungki

Menulis Dan Merekam Lewat Visual

Seiras Makna Tri Suci di Bulan Suci

Diperbarui: 7 Mei 2020   02:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang Wisman Ber-swafoto di pelataran candi Cetho, Karanganyar, Jawa Tengah (dokpri)

Waisak tahun ini jatuh pada tanggal 7 Mei 2020. Melihat kondisi yang ada sekarang, beberapa tempat yang biasanya menjadi puncak acara peribadatan pun dilarang untuk diadakan perayaan, termasuk di Indonesia. 

Candi Borobudur, biasanya menjadi pusat dirayakannya Hari Raya Tri Suci Waisak. Namun, tahun ini dipastikan tidak akan ada perayaan pada Kuil Buddha terbesar di dunia itu. Sangat dimungkinkan merayakannya di rumah masing-masing.

Ada tiga peristiwa iman dalam perjalanan spiritual Pangeran Sidharta, yang menjadi poin utama kenapa kita sering menyebutnya Tri Suci Waisak dan dirayakan oleh seluruh Umat Buddha se-dunia. 

Tiga peristiwa itu adalah Kelahiran Pangeran Sidharta yang merupakan putra dari Raja Sudhodana dan Ratu Mahamaya, yang ditasbihkan menjadi calon Sang Buddha, Pencapaian Penerangan (Menjadi Sang Buddha) pada usia 35 dan Setelah menjadi Buddha, Pangeran Sidharta menyebarkan ajaran Dhamma selama 45 tahun , hingga meninggal pada usia ke 80 inilah yang disebut Parinibbana

Menurut saya, perayaan keagamaan dengan waktu yang bersamaan itu telah berulang kali terjadi di negara kita. Dengan begitu, justru pundi nilai pluralitas akan terbentuk. Karena di satu titik, kita merayakan peristiwa iman dikuatkan dengan keyakinan agama masing-masing. Jika ibadah dilaksanakan dengan khusyuk oleh setiap ummat, maka dipastikan tidak akan ada perselisihan diantara mereka.

Ajaran yang dikandung Buddha maupun Islam sama-sama ingin mencapai kesempurnaan Iman. Ada Tri Suci, ada Bulan Suci. Itulah Seikat Makna Tujuan ibadah antara keduanya.

Merasa lebih optimis berpuasa, meskipun diliputi perbedaaan. Agama atau keyakinan yang beda kerap melingkari lingkungan sekitar tempat tinggal kita. Selayaknya sebagai ummat, harus meneladani ajaran kebaikan Agama masing-masing.

Buddha ada pencapaian penerangan dalam perayaan Tri Suci Waisak, tak jauh beda dengan ummat muslim yang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan. Semangat menempuh kemenangan yang jadi capaian iman yang berkualitas. Korelasi yang epik.  

Selamat Hari Raya Tri Suci Waisak 2564 BE / 7 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline