Jangan bilang "Saya Sehat" dulu, kalau akal dan pikiran masih menguasai nafsu melebihi kemampuan yang ada pada diri anda.
Hal ini biasa terjadi dan wajar, dikarenakan suatu keadaan dengan tekanan yang hebat atau munculnya sifat buruk manusia (rasa was-was, tidak percaya diri, bingung, takut hingga kegelisahan yang paripurna).
Saya sendiri masih belajar menikmati ritme kehidupan. Detik demi detik peristiwa, seperti halnya yang saya utarakan di atas. Secara alami, reaksi tubuh (fisik) dan akal (rohani) dengan spontan akan merespon segala peristiwa yang kita temui, baik itu suka maupun duka. Mari kita belajar bersama mengurai.
Sudah benarkah cara kita mensyukuri, tetiba berita kebaikan menyentuh diri ? atau seberapa lapang, saat hadapi masa pembatasan sosial seperti sekarang ini?
Kesimpulan saya:
Sebagai antisipasi dan benteng diri terakhir (The Last Self Shield) atas segala keterbatasan seperti sekarang ini adalah memacu sistem imun dan sistem iman kita masing-masing.
Imun dan Iman merupakan dua hal yang tidak boleh ditinggalkan. Keduanya pula harus selalu segar, tersirami hal-hal atau perbuatan penuh mengedepankan kebaikan. Kita bisa bayangkan, apa saja hal yang baik itu? Efek apa yang ditimbulkan setelah kebaikan itu tercipta?
Beberapa pakar kesehatan mengatakan, imun adalah sistem pertahanan atau kekebalan tubuh yang berperan mengenal, menghancurkan benda-benda asing atau sel abnormal yang merugikan tubuh.
Demikian juga iman, banyak tokoh agama menyimpulkan Iman adalah pengakuan yang melahirkan sikap menerima dan tunduk, tentu sikap ini berhubungan dengan keyakinan kepada Maha Pencipta dengan segala perintah maupun larangannya.
Kedua istilah ini, Imun dan Iman, adalah satu dan menyatu dalam setiap insan ciptaanNya. Sehat adalah hasil dari imunitas yang baik dalam tubuh kita, namun jangan terlupa, masih ada akal dan pikiran yang harus kita rawat dengan baik sebagai perwujudan dari keimanan.
Imun yang baik didapat dari asupan makanan, pola pikir sehat dan aktivitas olah raga yang cukup, dan Iman diperoleh dengan mendekat dan mengingat kepada Tuhan Yang Maha Esa.