Pagi-pagi/ kita sudah ajukan proposal hidup/ kepada Tuhan untuk hari ini...
Ada yang isinya harapan/ mimpi/ kebaikan/ bahkan ada yang terselip rasa ketakutan/ dan khawatir dari lunturnya keyakinan/ hal KEESAAN Tuhan
Memotong ritme dari proses hidup/ boleh saja dilakukan/ karena hakekatnya manusia dicipta/ untuk belajar membatasi diri/ dari segala kenikmatan maupun rasa kawatir/ antara keduanya kadang kita lalai/ dan berlebihan serta sering tak berlapang dada
Menulis seperti inipun, aku sendiri dalam tahap belajar/ memaknai hidup, bayangkan saja/ jika semua mau "tepo sliro, andhap asor, unggah ungguh"/ dalam berkasih dengan manusia lainnya/ pasti surga bisa kita rasakan mulai dari dunia ini
Indera perasa yang bersekongkol di tubuh manusia/ sangat riskan terpancing kemarahan/ hingga ke relung hati, saat tersinggung/ ataupun menjilati kemurkaan dunia
Marah, api dan tanah/ Lembut, air
stop!!!/ memuji/ menghardik
Allah sedang menguji dibalik keduanya
Mencinta teramat sangat/ jangan jadikan alasan untuk tidak memberikan rasa hormat
Sesuatu yang beresiko/ belum tentu mendatangkan kejelekan/ begitu sederhananya Kuasa Allah/ untuk sangat (bisa) memutar balikkan keadaan/ yang harusnya kita inginkan, Subhanallah...
(end) - HBH