Lihat ke Halaman Asli

Saris D Pamungki

Menulis Dan Merekam Lewat Visual

Dapat Jatah FDS "E-Learning", Pendamping dan Supervisor PKH Optimis Tekan Kemiskinan

Diperbarui: 6 Juni 2018   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dok. Pribadi)

Mataram-SD, Sejak mendapatkan kuota sebagai peserta Family Development Session (FDS) E Learning dari Balai Besar Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPPKS) Jogjakarta. 120 Pendamping Sosial dan Supervisor pelaksana PKH di NTB menyambut antusias pelaksanaan FDS E Learning di tingkat Kabupaten /Kota Masing masing. 

Apa itu FDS Program Keluarga Harapan Dan manfaat nya ?

Family Development Sesion atau Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2), mulai diuji coba tahun 2015. Tahun 2016 juga dilaksanakan di Kabupaten/ Kota kepesertaan 2007. Banyak hal yang menarik saat pelaksanaan FDS PKH. Pendamping dituntut untuk dapat mengemas sedemikian rupa agar pelaksanaan FDS berhasil, antara lain dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pertemuan kelompok.

Pertemuan kelompok dilakukan oleh pendamping minimal sekali sebulan untuk tiap kelompok. Dengan FDS pertemuan kelompok jadi lebih bernilai dimana peserta diberi bekal oleh pendamping PKH terkait masalah Kesehatan, Pendidikan,Ekonomi keluarga dan perlindungan anak.

Koordinator Wilayah NTB, Nurhasim menuturkan, NTB mendapatkan kuota 120 peserta diklat FDS E Learning. Dengan rincian 7 supervisor dan 113 Pendamping yang tersebar di 10 Kabupaten Kota di NTB.

"Peserta dibagi beberapa angkatan", Tuturnya.

Angkatan dimaksud, lanjut Nurhasim adalah terbagi angkatan 16, 17 dan 21. Mereka (peserta,red), melaksanakan Daring e learning di kabupaten/kota selama 10 hari, sejak tanggal 31 mei 2018. Selanjutnya setelah kegiatan daring di kota/kabupaten. Peserta akan menunggu panggilan dari balai diklat., untuk kelahiran kegiatan Kurung di Balai Diklat.

Selebihnya, lanjut Nurhasim. Pelaksanaan ini sangat membantu pelaksana PKH untuk mendalami modul FDS dalam pelaksanaan pertemuan  Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) bersama ibu ibu pengurus PKH atau yang biasa disebut Keluarga penerima Manfaat (KPM).

"Semoga kegiatan ini berjalan lancar ", Ujar Nurhasim

Ia berharap, setelah peserta mendapatkan tekhnik pembelajaran, kemudian dapat "ditularkan" kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM), agar  dapat bangkit dari kemiskinan dan bisa sejahtera mandiri, sebagaimana ekspektasi program PKH.

"P2K2, merupakan salahsatu senjata ampuh, membangkitkan gairah kehidupan sosial dan peningkatan kesejahteraan KPM melalui transformasi teknik dan manajemen rumah tangga yang disampaikan oleh Pendamping PKH" imbuh Korwil NTB ini. (Mungky)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline