Berdasarkan data statistik tahun 2019, pemeluk agama Islam di Kamboja menempati urutan kedua dengan jumlah mayoritas setelah agama Budha. Islam di Kamboja memiliki perkembangan yang pesat sekitar 6 % dan memiliki potensi halal yang besar. Pemerintah Kamboja juga membangun dan melaunching Halal Park untuk melakukan percepatan pengembangan halal. Pemerintah Kamboja mendukung penuh upaya pengembangan halal center yang fokus pada beberapa bidang yaitu makanan halal, halal tourisme, dan pengembangan laboratorium halal.
Menteri Senior Untuk Utusan Khusus, H.E. Oknha Datuk Dr. Othsman Hassan, mengundang Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Nizar, M.Ag dalam rangkaian acara launching Halal Park. Datuk Othman Hassan menyambut Prof. Nizar dalam jamuan makan malam dan berdiskusi seputar perkembangan Islam di kedua negara termasuk pengembangan halal di Kamboja dan pengiriman mahasiswa Kamboja untuk studi di UIN Walisongo. Pertukaran pelajar antara kedua belah pihak ini akan memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Kamboja.
Selain itu, kedua belah pihak menyepakati inisiasi pengembangan ekosistem halal di Kamboja dengan melakukan training dan konsultasi yang akan dipersiapkan oleh Walisongo Halal Center (WHC). "Sebagai Halal Center tiga besar di Indonesia, UIN Walisongo siap menjadi bagian dari pengembangan ekosistem Halal di Kamboja", Jelas Nizar.
Datuk Dr. Othman Hassan menyampaikan bahwa sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia mempunyai pengalaman pengembangan halal yang sangat baik, dan kami ingin belajar dari Indonesia. Mengacu pada data demografis, penduduk islam mayoritas Indonesia saat ini mencapai 229,62 juta jiwa dengan persentase 87,2%. Hal ini sudah sepantasnya bahwa Indonesia harus menjadi percontohan dalam hal pengembangan halal, islamisasi, dan moderasi beragama.
Acara launching halal park pada hari Sabtu 14 September 2024 yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai negara dan organisasi. Perwakilan tersebut berasal dari lingkup regional seperti dari lembaga halal nasional regional seperti Komisi Islam Pusat Thailand (CICOT), Departemen Pembangunan Islam Malaysia ( JAKIM), Komisi Islam Johor Malaysia (Majlis Agama Islam Negeri Johor), Dewan Islam Singapura (MUIS), Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Indonesia (BPJPH) dan Otoritas Sertifikasi Halal Vietnam. UIN Walisongo menjadi satu-satunya PTKIN Indonesia yang diundang dalam acara tersebut yang ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Nizar dan dilanjutkan dengan presentasi dari tiap negara.
Melalui Walisongo Halal Center, UIN Walisongo berkomitmen penuh terhadap pengembangan halal di Kamboja karena besarnya komoditi Indonesia yang dikirim ke Kamboja sehingga komoditas Indonesia mempunyai nilai tambah dan dapat diterima oleh muslim di Kamboja.
Sumber : http://walisongo.ac.id/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H