Lihat ke Halaman Asli

Sari Oktafiana

A mother of five kids who loves learning

Pendekatan Konstruktivis dalam Belajar-Mengajar

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

What: Proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Dalam teori ini, penekanan diberikan lebih kepada siswa dari pada guru. Diharapkan dalam pendekatan ini guru mampu menjadi fasilitator yang handal sehingga siswa mampu mengembangkan segenap potensi kognisi maupun motoriknya. Who: Proses pendekatan ini melibatkan banyak pihak, bukan hanya guru dan siswa semata melainkan semua pihak yang merupakan sumber belajar. Where: Proses pendekatan ini menekankan pada segala resources dengan proses pemilahan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran sehingga bisa dalam ruang yang terbatas maupun tak terbatas. when: Harusnya proses pendekatan ini menghasilkan tradisi belajar yang timeless yaitu lifelong. Karena proses belajar dengan pendekatan ini adalah mendorong siswa untuk membangun pengetahuan dalam benaknya sendiri. Why: Karena untuk mengajak siswa menemukan dan menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan strategi-strategi mereka untuk belajar. Sehingga tingkat pemahaman yang lebih tinggi, sesuai dengan bloom taxonomy ( Knowledge, Application, Analysis, Synthesis, evaluation) bisa tercapai. How: 1. Menerapkan student center learning. 2. Menerapkan Active learning. 3. Mengembangkan cooperative learning, dengan melibatkan siswa yang memiliki kelebihan baik akademis maupun skill yang lain dalam heterogen kemampuan dan kondisi siswa untuk mensupport siswa yang lain. 4. Memberikan tugas dalam pembelajaran yang sifatnya problem solving bagi siswa. 5. Memberikan penugasan dalam pembelajaran pada siswa untuk melakukan riset atau membuat siswa inquiry akan suatu topik. Berdasarkan pada informasi umum akan pendekatan kontruktivisme, metode ini direkomendasikan dilakukan oleh pendidik sehingga siswa mampu menemukan kebermaknaan dalam belajar. Bermakna dalam artian tingkat pemahaman siswa yang mampu merefleksikan segenap proses pembelajarannya yang melibatkan smua kognisi maupun motorik untuk menemukan potensi terbaik yang dimiliki oleh siswa. Dari segala proses yang menurut Tobin dan Timmons, menegaskan bahwa pembelajaran yang berlandaskan pandangan konstruktivisme memperhatikan empat hal yaitu (1) berkaitan dengan awal pengetahuan awal siswa (prior knowledge), (2) belajar melalui pengalaman (experiences), (3) melibatkan interaksi sosial (social interaction), (4) kepemahaman (sense making). Sehingga kompetensi pembelajar akan terfasilitasi secara optimal. Salam belajar! Sari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline