Lihat ke Halaman Asli

Kentongan

Diperbarui: 30 November 2021   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jangan tinggalkan aku, memang sepertinya diriku tak berguna. Tapi apakah hamba tau dan mengerti manfaatku. Itulah perasaan apabila aku benda hidup. Seperti manusia (Makhluk hidup) sekali pun aku pernah menjadi makhluk hidup seperti dirimu. Siapakah dan apa qaku sebenarnya ! Aku ada hanyalah sebuah "Kentongan". Sedikit kami akan berbagi kepada yang membutuhkan tentang kemanfaatan pada umat manusia. Kentongan merupakan benda yang boleh dikatakan multifungsi. Manusia tentunya sesuai dengan peradapannya selalu maju dan kemajuan teknologi. 

Jangan melupakan sejarah. Kehidupan dari nenek moyang kita. Orang bijak mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat atau mampu menghormatrti para pendahulunya. Pendahulu kita adalah nenek moyang kita yang sekaligus hasil cipta karya mereka tentunya salah satunya adalah kentongan. 

Kentongan pada zaman dahulu di wilayah Indonesia tentu mengenal kentongan dan fungsinya. Kentongan ini digunakan sebagai salah satu alat tanda ataupun sebagai alat komunikasi yang mungkin sangat terbatas ataupun kemampuannya kalau diukur jarak berkomunikasi. 

Tapi apabila kita pelajari lebih dalam lagi. Kentongan ini dapat secara bertautan dan secara paralel. Alat ini kalau dipikir, kalau sudah dipukul atrau dibunyikan akan mewakili bahasa manusia. Padahal ini tanpa kabel tanpa arus listrik tapi dapat berparalel, akan sambung menyambung dengan maksud bunyi kentongan tersebut. 

Maksud dari bunyi pukulan  kentongan dapat bermacam-macam yaitu:

1. Bunyi kentongan dong... dong ... dong .... artinya menandakan ada bahaya kebakaran atau ada bahaya banjir.

2. Bunyi kentongan dong... dong ... dong .... dong .... artinya  kepala dukuh memanggil perangkat kampung untuk diajak musyawarah.

3. Bunyi kentongan dong... dong ... dong .... dong .... dong ... dong .... dong .... dong .... dan seterusnya artinya ada orang yang meninggal dunia.

4. Bunyi kentongan dong... dong ... dong .... dong .... dong ... dong .... dong .... dong .... sebanyak tujuh kali, berarti ada pencurian binatang peliharaan misalnya sapi, kerbau yang hilang dan tujuannya warga akan bergerak cepat mencarinya. 

Disamping itu Kentongan pada zaman sekarang juga dan jangan berfikir secsra dangkal. bahkan mengalih fungsikan untuk tanda orang jual bakso. Kentongan juga bisa digunakan sebagai penanda waktu, sebagai alat musik dan sebagainya. Inilah gambaran dari kentongan hanya sebagian kecil yang perlu diketahui. Kentongan mudah dibuat tanpa listrik dan tanpa mesin tetapi tetap dapat difungsikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline