Lihat ke Halaman Asli

Sarifah SiahaanSPdGr

Sarifah Siahaan, S.Pd.,Gr

Kahoot: Belajar sambil bermain? Bisa Kok!

Diperbarui: 13 Mei 2020   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran saat ini tengah memasuki fase di mana semua pendidik, tanpa terkecuali dituntut untuk “melek teknologi”. Bagaimana tidak, disaat masa Covid-19 yang semakin mewabah di seluruh dunia, mau tidak mau semua aspek kegiatan dirumahkan termasuk juga pembelajaran sekolah. Untuk menyiasati permasalahan yang ada dan juga meminimalisir dampak dari pandemi ini, guru harus mahir mengemas pembelajaran yang tetap aktif dan menyenangkan bagi siswa. Beruntungnya, banyak workshop daring yang tanggap akan permasalahan yang ada mengenai kompetensi guru yang harus segera dikembangkan. Salah satunya yaitu Ikatan Widyaiswara Indonesia (IWI) yang secara sukarela memfasilitasi dan memberikan pelatihan kepada guru-guru mengenai aplikasi pembelajaran berbasis IT yang dapat dimanfaatkan langsung dalam proses pembelajaran.

Ketika IWI membuka pendaftaran pelatihan untuk batch 1, ternyata sangat banyak guru yang tertarik untuk bergabung. Beruntungnya, saya termasuk salah satu peserta yang terpilih untuk mengikuti pelatihan ini. Pak Hari Wibowo selaku pemateri, memberikan berbagai pilihan aplikasi berbasis IT yang dapat digunakan. Di antaranya Rumah Belajar, Classtool.net, Kahoot, Kompasiana, Wakelet, Moviemaker, Youtube, dan Savefrom.net. Ada berbagai pilihan aplikasi yang ditawarkan oleh pak Heri. Dari beberapa contoh aplikasi tersebut, guru dapat memilih aplikasi yang cocok digunakan pada materi yang akan diajarkan sesuai dengan tingkatan kelas siswanya. Namun dikesempatan kali ini saya akan membahas aplikasi gamifikasi bernama Kahoot.

Untuk beberapa guru mungkin masih asing dengan aplikasi ini, maka dari itu saya akan menyampaikan beberapa hal mengenai Kahoot sesuai dengan pengalaman pribadi saya pada saat menggunakannya. Kahoot adalah salah satu contoh gamifikasi pada edukasi yang biasanya ditujukan untuk meningkatkan motivasi belajar penggunanya. Di sini kita harus mendesain sistem belajar agar lebih menarik dan tidak membosankan. Untuk bisa masuk dan mengakses platform Kahoot, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Pertama, kita harus membuka situsnya di www.kahoot.com yang selanjutnya kita dapat langsung mendaftarkan profil di sini. Jika sudah terdaftar, guru dapat langsung membuat kuisnya sendiri. Ada berbagai pilhan kuis yang dapat dipilih, seperti soal pilihan ganda, pilihan benar salah, essay, dan sebagainya. Kita cukup tentukan cara mana yang dirasa cocok dan sesuai kemampuan siswa di kelas.

Kenapa saya pilih Kahoot?

Ada beberapa kelebihan yang membuat saya tertarik dalam penggunaannya. Kahoot dirasa menarik digunakan untuk anak usia sekolah dasar karena di usia mereka, bermain adalah sesuatu yang menyenangkan dan memang notabene nya mereka masih di tahap “bermain”. Di tambah lagi tampilan Kahoot yang berwarna-warni membuat siswa semangat untuk mengerjakan soal. Dan benar saja, ketika saya mencoba menerapkan pembelajaran menggunakan aplikasi ini, siswa tampak antusias dan bersemangat.

Selain beberapa poin kelebihan Kahoot yang saya paparkan di atas, ternyata juga ada kekurangan Kahoot yang saya rasa. Diantaranya adalah pengaksesan Kahoot yang membutuhkan gawai dan sinyal internet. Siswa yang tidak memiliki akses internet, tidak akan dapat merasakan keterlibatan dalam games ini. Penggunaan aplikasi ini tidak lain adalah sebagai salah satu cara guru untuk berinovasi mengemas materi pelajarannya dalam bentuk kuis interaktif, yang bertujuan untuk mengikis rasa bosan siswa dari cara belajar konvensional yang biasa mereka terima setiap harinya. Walaupun penuh tantangan dan di tengah keterbatasan, semoga guru-guru di seluruh Indonesia dapat terus berinovasi dan berkreativitas tanpa batas. Semangat!

#IWIKEMDIKBUD #WORKSHOPTIKBATCH1 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline