Lihat ke Halaman Asli

Lipur_Sarie

Ibu rumah tangga yang mencintai alam

Tari Srikandi Mustokoweni

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1343194847832503434

[caption id="attachment_189596" align="aligncenter" width="477" caption="tari srikandi mustkoweni (foto by christien mei)"][/caption] Indonesia negeri yang cantik dan kaya dengan khasanah seni budayanya. Tiap daerah mempunyai ciri dan karateristik yang berbeda. Termasuk seni  tarinya. Misalnya dalam tari gaya Surakarta dibagi menjadi tiga, yaitu ; 1. tari gagah ( ditarikan penari putra). Misalnya Gathotkaca Gandrung, Lawung, Bugis Kembar, Eko Prawiro, Prawiro Watang dll. 2. tari alus (bisa ditarikan penari putra atau putri). Misalnya Gunungsari Topeng, Gambiranom, Menak Koncar dll. 3. tari putri (ditarikan penari putri). Misalnya bedhaya, srimpi, Retno Pamudyo, Batik, Bondhan, Srikandi Mustokoweni dll. Nah...disini saya akan sedikit menulis tentang tari Srikandi Mustokoweni. Tari Srikandi Mustokoweni merupakan tari pethilan (berdiri sendiri). Tari itu diambil dari epos Mahabharata.Tarian tersebut bercerita tentang perangnya Srikandi dan Mustokoweni dalam memperebutkan Jamus Kalimasada. Srikandi adalah tokoh wanita dari keluarga Pandawa yang pernah menjadi senopati pada waktu perang Bharatayuda. Dia adalah salah satu istri dari Janaka (Arjuna). Dia memiliki karakter lanyap (atau tegas) tapi unsur kemayu (genit). Mustokoweni juga memiliki karakter yang hampir sama dengan Srikandi.  Karena kesaktiannya, Mustokoweni bisa berubah jadi apa saja. Termasuk ketika dia mencuri Jamus Kalimasada dari Drupadi. Dia berubah jadi Gathotkaca. Begitu ketahuan oleh Srikandi (yang saat itu diberi mandat untuk menjaga Jamus Kalimasada) langsung mengejar Mustokoweni. Dan terjadilah perang diantara keduanya.  Mustokoweni adalah anak dari Prabu Newatakawaca yang mati dibunuh oleh Janaka. Karena dendam, Mustokoweni kemudian mencuri Jamus Kalimasada. Dari segi rias busana, keduanya menggunakan rias karakter. Busana (kostum)  Srikandi terdiri dari : 1. irah-irahan lanyap (yang dipakai di kepala). 2. sumping (yang dipakai di telinga). 3. klat bahu (yang dipakai di lengan kanan kiri). 4. mekak  dan srempang warna merah (ciri khas Srikandi). 5. sampur warna biru. 6. slepe + thothokan (semacam iket pinggang)  warna senada dengan mekaknya. 7. jarik samparan motif parang. 8. endhong, nyenyep & gendewa (anak panah panah berikut tempatnya & busurnya). 9. perhiasan terdiri dari : giwang, kalung dan gelang Sedangkan kostum Mustokoweni terdiri dari : 1. irah- irahan lanyap. 2. sumping. 3. klat bahu. 4. mekak, celana panjen dan srempang warna hijau. 5. plim (rambut palsu). 6. sampur warna orange. 7. slepe + thothokan warna hijau. 8. cundrik (senjata perempuan semacam keris yang dipakai di depan). 9. perhiasan terdiri dari : giwang, kalung  dan gelang. 10. jarik parang Demikian sekilas tentang tari Srikandi Mustokoweni, semoga bermanfaat. Salam budaya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline