Lihat ke Halaman Asli

Sarido Purba

Awardee LPDP RI

Kepercayaan Masyarakat terhadap Informasi dalam Sistem Kesehatan

Diperbarui: 9 September 2024   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kepercayaan sifatnya abstrak tidak dapat dilihat serta tidak memiliki wujud fisik, kepercayaan merupakan keyakinan terhadap kemampuan seseorang atau suatu system. Mengenai suatu hal tertentu mulai dari yang paling sederhana hingga hal yang besar dan luas, kepercayaan tersebut mengungkapkan kejujuran dapat menjadi kredibel. Kepercayaan sangat penting bagi kerja sama antarmanusia dan antarmasyarakat. Pentingnya kepercayaan meluas ke semua bidang kehidupan dan tidak hanya terjadi pada konteks sistem Kesehatan. Einstein (1954) dikutip dalam Gille (2023) peran mendasar dari kepercayaan terhadap kerja sama manusia, setiap jenis kerja sama damai di antara manusia terutama didasarkan pada rasa saling percaya dan dasar kepercayaan adalah kesetiaan memberi dan menerima. Luhmann (2017) dalam Gille (2023) kepercayaan berfungsi untuk memahami dan mengurangi kompleksitas tersebut.

Kepercayaan biasanya berkaitan dengan tingkat ketidakpastian karena seseorang tidak tahu apa hasil dari hubungan dapat saling percaya. Akibatnya, kepercayaan pada dasarnya berisiko, dan rentan terhadap pengkhianatan atas kepercayaan yang ditaruh individu kepada orang atau pihak yang dipercayanya. Secara sederhana percaya pada diri sendiri berarti menggambarkan kepercayaan diri, sebagai bentuk kepercayaan terhadap kemampuan dan potensi diri. 

Kepercayaan yang digeneralisasi memungkinkan kita terlibat lebih baik dalam interaksi sosial. Komponen yang membentuk dasar hubungan kepercayaan misalnya relasi yang baik, komunikasi, dan integritas. Kepercayaan bisa disebut memiliki dimensi yaitu kepercayaan pada diri sendiri dan kepercayaan umum. Kerpercayaan umum merupakan diluar diri sendiri misalnya pada kelompok, organisasi atau suatu system kelembagaan yang berada di dalam kehidupan sosial. Salah satunya kepercayaan umum pada isu atau konteks system kesehatan. 

Pada suatu lembaga Kesehatan seperti rumah sakit, merupakan kepercayaan yang dibangun melalui hubungan timbal balik. Dalam sistem terdiri dari individu yang memiliki peran yang berbeda, dalam konteks kehatan di rumah sakit, hubungan timbal balik sangat mempengaruhi untuk dapat menaruh kepercayaan. Di dalam sistem ini tentu akan menemui banyak orang sesuai dengan tugas atau perannya mulai dari informasi, resepsionis, hingga dokter. Kinerja dan pelayanan mereka di dalam sistem kesehatan tersebut dan bagaimana cara mereka memperlakukan pasien tentu menjadi penilaian untuk dapat dipercaya. 

Meyer dkk (2008) dalam Gille (2023) hubungan kepercayaan dua pihak yang dibangun pada tingkat individu membantu kita memahami dasar-dasar kepercayaan. Dalam konteks layanan kesehatan dan sistem kesehatan, hubungan kepercayaan seringkali bersifat kompleks, melibatkan banyak aktor dan bersifat dinamis. Kompleksitas relasional berkembang dari kompleksitas sistem kesehatan atau kegiatan pelayanan kesehatan itu sendiri yang jumlahnya banyak aktor terlibat dalam proses pelayanan Kesehatan. 

Mengacu pada kepercayaan individu terhadap rumah sakit atau sistem, kepercayaan tersebut dapat dibangun melalui hubungan pribadi antara individu dan staf rumah sakit yang dianggap sebagai perwakilan rumah sakit dan atau sistem. Menurut Kroeger (2017) dalam Gille (2023) kepercayaan dapat dibangun melalui pengetahuan tentang kriteria mutu, kode profesi, proses pengawasan atau proses akreditasi rumah sakit yang ada, yang semuanya dapat dipahami sebagai jaminan atas kepercayaan. Kemungkinan besar kita membangun kepercayaan melalui hubungan pribadi dan jaminan sistem. 

Bahwa kepercayaan itu konstruksi relasional membutuhkan setidaknya satu pihak lain yang dapat kita percayai. Dalam konteks sistem kesehatan, kepercayaan biasanya berkembang dalam jaringan hubungan. Gilson (2006) dalam Gille (2023) memperoleh informasi tentang hal yang dapat dipercaya yang diperlukan untuk menaruh kepercayaan. Dalam hubungan interpersonal, komunikasi membantu kita untuk mengenal satu sama lain dan mengembangkan harapan terhadap satu sama lain. Dalam masyarakat, komunikasi akan membantu kita membangun konsensus yang penting untuk pengembangan kepercayaan pada sistem kesehatan. 

Berdasarkan observasi penulis masalah atau fenomena yang muncul di masyarakat terhadap sistem kesehatan karena pelayanan aktor dari instansi kesehatan seperti di rumah sakit pelayanan yang buruk, lambat, tingginya biaya pengobatan dan obat-obatan, atau tingginya jumlah kematian di rumah sakit. Masyarakat menilai rumah sakit lebih mengutamakan sisi ekonomi, keuntungan dan bisnis dari sisi kesehatan kemanusiaan. 

Blendon dan Benson (2022) masalah tingginya biaya perawatan kesehatan dan obatobatan, masyarakat memandang dokter dan rumah sakit sebagai penyebab utama tingginya biaya layanan kesehatan. Banyak masyarakat yang tidak yakin dengan apa yang dilakukan oleh para pemimpin dan profesional kesehatan masyarakat untuk membantu mereka dan keluarga mereka secara langsung.

ANALISIS PENULIS

Wawasan mengenai isu-isu kesehatan sangat mempengaruhi konsep atau persepsi dalam pertumbuhan kepercayaan masyarakat pada sistem kesehatan. Komunikasi adalah landasan kepercayaan masyarakat. Membangun kepercayaan masyarakat dengan berkomunikasi dapat bertukar informasi tentang satu sama lain. Jika kita tidak mempunyai informasi tentang orang lain yang bisa dipercaya, kita tidak akan bisa menaruh kepercayaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline