Lihat ke Halaman Asli

Sari Dewi Astuti

Belajar sepanjang hayat

Apa Kabar Wajah Pendidikan Indonesiaku?

Diperbarui: 27 Maret 2020   01:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Foto: vilep-pusdik.kemkes

Akhir-akhir ini perhatian seluruh dunia terpusat pada Covid 19, Virus yang menyebar begitu cepat sehingga dapat mengguncangkan berbagai macam aspek kehidupan manusia, tidak hanya ekonomi dan sosial saja namun juga pendidikan. 

Kebijakan Presiden Jokowi yang menghimbau untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumah, membuat seluruh sistem berubah termasuk dalam bidang Pendidikan yang dipertegas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yaitu belajar dari rumah.

Keadaan seperti ini membuat wajah pendidikan di Indonesia berubah drastis, seperti yang kita ketahui bersama bahwa pembelajaran di sekolah seperti biasa ada ruangan, bangku, meja, papan tulis dan alat perlengkapan lainnya, sedangkan Guru menyiapkan perangkat dan media pembelajaran serta bertatap muka.

Dengan wabah Covid 19, membuat pendidik dan stakeholders yang ada tersentak untuk sesegera mungkin merubah sistem yang baku tersebut kepada sistem online atau daring, ada rasa bingung di kalangan sebagian para pendidik, orang tua dan anak didik yang dikarenakan situasi pembelajaran yang berubah 180 derajat.

Apakah semua pihak siap? Kendala apa saja yang dirasakan? Jawabnya cukup simpel yaitu "siap tidak siap harus siap". Guru harus siap untuk melakukan terobosan dalam menyajikan pembelajaran secara daring, orang tua harus siap untuk membimbing anak - anak mereka di dalam pembelajaran dan anak didik harus belajar beradaptasi dengan sistem yang mungkin masih baru baginya.

Setiap masa transisi membutuhkan waktu, tidak perlu berkeluh kesah, mari menjalankan dengan hati yang lapang agar pembelajaran dimana pun dan kapan pun tetap bermakna untuk kelangsungan hidup manusia ke depan yang lebih baik.

Pendidikan yang berkualitas baik secara langsung ataupun online membutuhkan setiap orang untuk menjalani perannya masing-masing dengan baik tanpa perlu menyalahkan "siapa dan mengapa ". 

Karena itu dibutuhkan kerjasama dan komunikasi yang baik antara pendidik, lembaga dan orang tua /masyarakat sehingga pendidikan tetap berjalan dan anak didik tetap dapat menikmati pendidikan yang bermakna dalam kehidupannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline