Lihat ke Halaman Asli

Wisata Jembatan Siti Nurbaya Mulai Menyeramkan

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jembatan siti nurbaya yang merupakan icon kota Padang, kini seperti tak terurus lagi karena dari 70 lampu jembatan yang ada, hanya 12 lampu yang tersisa hidup. Para pedagang mulai mengeluh karena sedikitnya para wisatawan mengunjungi jembatam siti nurbaya yang berlokasi di kelurahan Padang Arau, kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.

Jembatan yang dibangun pada tahun 2002 lalu, awalnya sangat ramai pengunjung karena suasana yang indah dan kelap kelip lampu hias dan lampu jebatan yang menerangi mampu menarik para wisatawan. Namun hingga saat ini pengunjung tampak sepi untuk mendatangi jembatan lantaran dari 70 lampu jembatan hanya 12 yang hidup serta juga banyak sarang lampu yang pecah. Dari 4 lampu hias yang menghiasi jembatan pada pangkal jembatan, kini terlihat tidak hidup lagi.

"Lampu ini sudah lebih 3 bulan mati seperti ini, ini di sebabkan seringnya angin badai yang melanda," ujar Nuryas (50), salah seorang pedagang jagung bakar dipinggir jembatan siti nurbaya pada Rabu (2/7) kemarin.

Nuryas menjelaskan, saat ini jembatan sangat sepi pengunjung, karena kurangnya daya tarik dari jembatan siti nurbaya. Da hulunya jembatan sangat megah, oleh karena itu jembatan sangat ramai dikunjungi para wisatawan.

"Dulu ketika jembatan ini masih bagus, sangat banyak pengunjung. Bahkan saya mendapatkan hasil dagangan hingga 600 ribu per harinya. Tapi saat ini untuk mengharapkan pendapatan 100 ribu per hari saja susah," ungkapnya.

Ia pun menjelaskan, untuk kehidupannya, ia sangat bergantung kepada jembatan siti nurbaya, karena penghasilan keluarganya didapatkan memalui hasil dagangan jagung bakar dan pisang bakarnya.

"Dulu pernah sempat mati semuanya ini, terpaksa kami berjualan pakai lampu minyak, kalau sudah begitu sangat sedikit yang mau mampir, padahal hidup kami sekeluarga bergantung kepada jembatan ini," jelasnya Nuryas.

Oleh karena itu, Nuryas dan para pedagang lainnya sangat berharap pemerintah kota Padang untuk dilakukannya perenofasian terhadap jembatan yang sekarang sudah usang.

"Dulu kalau orang luar daerah ke Padang, pasti mereka sempatkan mampir ke sini, tapi sekarang jangankan wisatawan luar, warga kota Padang saja sudah enggan untuk melirik jembatan ini. Tapi kalau lampu jembatan semuanya hidup, lampu hias hidup, saya sangat yakin pengunjung pasti ramai lagi," tuturnya dengan wajah penuh harapan.

Walaupun para pedagang mempunyai harapan yang besar kepada pemerintah kota Padang untuk memperhatikan aset wisata kota Padang ini, ternyata pupus dengan tanggapan Dinas Kebudayaan dan pariwisata yang karena tidak adanya alokasi dana untuk perbaikan jembatan khususnya lampu-lampu yang ada di Jembatan Siti Nurbaya.

Ditempat terpisah, kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Dian Fakri mengatakan, pihak Disbudpar sendiri belum memprogramkan anggaran untuk perbaikan lampu yang telah rusak di sepanjang jembatan siti nurbaya.

"Kita belum programkan, namun kita akan koordinasi dengan dinas terkait seperti dinas Pekerjaan Umum," jelasnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline