Lihat ke Halaman Asli

Sari Hidayani

Guru SMP Negeri 3 Bantarkawung

Penerapan PBL untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Diperbarui: 27 Juli 2023   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Penerapan PBL Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa "

Penulis: Sari Hidayani, 27 Juli 2023.

Ki Hajar Dewantara mengungkapkan bahwa, pendidikan bertujuan menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan ide kreatif dalam menghadirkan pembelajaran abad 21 yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan bagi siswa. Permasalahan yang menghambat terwujudnya pembelajaran abad 21 di sekolah diantaranya rendahnya kemampuan berfikir kritis siswa. Hal tersebut diukur dari kemampuan menganalis, mensintesis, mengevaluasi, dan menciptakan solusi bagi permasalahan IPA dalam kehidupan sehari-hari. Penyebab utama dari permasalahan di atas adalah rendahnya motivasi siswa karena ketidaksesuaian model pembelajaran dengan tujuan yang ingin dicapai, upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menerapan Problem Based Learning (PBL) menggunakan metode diskusi dan praktikum. Penerapan model pembelajaran ini penting dibagikan sebagai inspirasi baik bagi  rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama. Guru sebagai pendidik bertanggung jawab melakukan proses pembelajaran secara efektif menggunakan model, metode, media yang tepat dan inovatif dengan pendekatan Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) sehingga permasalahan dapat diatasi dan tujuan pembelajaran tercapai. Guru harus mampu mengkaitkan materi dengan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, menyiapkan perangkat pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS), melatihkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, menggunakan model    PBL dengan metode praktikum dan diskusi, membuat media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam mengimplementasikan pembelajaran guru perlu melakukan kolaborasi dengan kepala sekolah, rekan guru, dosen dan guru pamong sebagai pengawas dan pembimbing, serta siswa sebagai subjek. Melakukan kajian literatur  mengenai model, metode dan media pembelajaran yang berorientasi pada siswa dengan menerapkan unsur TPACK, melaksanakan setiap sintak model PBL, melakukan praktikum dan diskusi, mengisi LKPD, melakukan kajian lieratur di internet, menggunakan bahan ajar online yang guru siapkan dalam flip, melaksanakan asesmen untuk mengukur kemampuan berfikir kritis untuk pretest dan postest menggunakan google form, melaksanakan refleksi pembelajaran dan pemberian apresiasi kepada siswa melalui google form.

Berdasarkan hasil evaluasi, penerapan model PBL efektif terhadap peningkatan kemampuan berfikir  kritis siswa. Hal tersebut dikarenakan strategi pembelajaran yang diterapkan berpusat pada siswa. Pada kegiatan refleksi siswa mengungkapkan kepuasan atas proses pembelajaran. Hasil analisis pretets dan postest menunjukkan progress yang signifikan, terdapat peningkatan hasil asesmen formatif pada saat pretest 69% mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan hasil postest sebesar 84% mencapai KKM. Persentasi ketuntasan ini meningkat setelah dilakukan pembelajaran. Penerapan model PBL ini mendapatkan apresiasi dari siswa, rekan sejawat maupun pimpinan, dan rencananya akan diimplementasikan oleh rekan sejawat.

Penerapan PBL efektif dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa SMP Negeri 3 Satu Atap Bantarkawung. Keberhasilan ini didukung oleh kolaborasi semua pihak, sarana prasarana, dan penguasaan guru terhadap model,metode dan media yang membuat siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga kemampuan berfikir kritis siswapun mengalami peningkatan. Jadi untuk mencapai tujuan pembelajaran, perlu mengidentifikasi karakteristik siswa, memilih model, metode dan media pembelajaran yang sesuai, berkolaborasi dengan berbagai pihak, melakukan kajian literatur, mempersiapkan perencanaan dengan matang, melaksanakan pembelajaran sesuai rencana yang telah dibuat, mengevaluasi hasil, dan melakukan refleksi. Dalam arti lain guru penting untuk meningkatkan kualitas diri di era sekarang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline