Lihat ke Halaman Asli

Sari Aryanto

fiksi diksi kopi, tiga hal yang membuatku lebih hidup

Lelaki dalam Refleksi Hujan

Diperbarui: 24 Oktober 2016   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jejak hujan masih nyata tampak di sini, basah pucuk daun dan dedahanan menghantar ingatan padamu. Dan aku menggigil dalam kerinduan tak berbalas, pada kenang yang menenggelamkanku dalam pusaran luka. Namun bodohnya aku tetap berdiri di sini, menanti engkau berpaling dan menyadari aku ada untukmu.

Pesonamu yang menghentikan langkahku, membelitku dalam ketidak pastian, paksaku untuk berhenti berharap. Meski sekuat hati aku berusaha menghapus warna yang terlanjur menghiasi setiap sudut hatiku, hanya rasa sakit yang kudapatkan tanpa sanggup mengenyahkanmu dari pandangku. Melupakanmu tak semudah aku jatuh cinta padamu.

#poeds 241016[caption caption="pic lens"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline