Lihat ke Halaman Asli

Sari pakung wati

Hanya karyawan biasa

Merajut pilu

Diperbarui: 16 Januari 2025   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Apa yang selama ini aku pertahan kan? Cintaku? Atau rasa takut kehilangan mu?

Apa yang sedang kau pertahan kan? Perasaan mu? Atau kau sedang menunggu ku lelah? Atau sengaja kau buat aku lelah dan pergi sendiri? 

Apa yang sedang kita pertahankan? atau memang sedari awal tidak ada yang di pertahankan? 

Apa selama ini cinta yang kamu maksud adalah permainan lelucon mu? Agar kau tertawa bersama teman-teman mu tentang bagaimana bodohnya aku? 

Atau kau sedang menari-nari geli dengan apa yang selalu aku ucapkan? 

Atau tidak,kau sedang mempersiapkan bagaimana cara agar aku menyerah sendiri? 

Baik.aku menyerah. Akan ku biarkan diri ku berdarah-darah melepaskan mu. Akan ku biarkan tangis ku meraung-raung karna melepaskan mu. Akan ku biarkan hatiku hancur. Ku biarkan semuanya, sesekali ku tunggu lukanya kering dan ku rajut pilu yang masih basah dengan tetesan-tetesan air mata pedih ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline