Athea Sarastiani 1 , Totok Sugiharto 2
1.Mahasiswa Program Doktor Ilmu Ekonomi , Konsentrasi Manajemen Jasa, Universitas Trisakti, Jakarta , Indonesia.
2.Dosen Tamu Program Doktor Ilmu Ekonomi,Konsentrasi Manajemen Jasa, Universitas Trisakti, Jakarta , Indonesia
Pendahuluan
Kampung Batik Trusmi, adalah pusat industri batik tradisional di kecamatan Plered, kabupaten Cirebon-Jawa Barat, sekaligus sebagai destinasi wisata sejarah. Pengrajin batik didaerah tersebut telah berhasil menciptakan ikon batik dalam koleksi batik nasional, yang dikenal sebagai Batik Pesisir.
Saat ini, primadona perekonomian warga di kampung plered dilanda sepi pengunjung dan keluhan lainnya hingga tidak maksimalnya jumlah wisatawan yang berniat membeli hasil kerajinan batik ini.
Beberapa pemangku kepentingan mengaku kondisi pasar yang sudah berusia tujuh tahun, tumbuh belum sesuai harapan. Keluhan juga datang dari pedagang, terutama karena minimnya kinerja bisnis yang masih dibawah harapan para pelaku bisnis batik dikawasan ini.
Pasar Trusmi sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia, banyak dikunjungi oleh pembeli dari kota-kota besar. Namun sejak diberlakukan nya PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar , kampung pengrajin batik ini menjadi senyap pembeli, akibat nya penjualan menurun tajam .
Tantangan Dimasa Depan
Melihat kondisi pengrajin batik ikon nasional ditengah pandemi yang masih berjalan, beberapa pemikiran untuk mengeksplorasi kreatifitas dan inovasi pada destinasi wisata Kampung Batik Trusmi menjadi suatu hal yang menarik untuk dikembangkan.
Kita tahu bahwa pelanggan memainkan peran yang sangat penting dalam proses bagaimana para pengrajin mampu menciptakan layanan yang unik dan berkesan, serta dapat memberikan nilai tambah yang bermanfaat dan dapat menghasilkan, sebuah kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Menciptakan nilai pelanggan memiliki pengertian yang sangat positif bagi pelanggan dalam sebuah industri wisata. Pengalaman pelanggan ( Customer experience) dapat dihasilkan dari adanya interaksi pribadi dan partisipasi pelanggan yang ikut terlibat dalam mempromosikan sebuah layanan yang inovatif.
Langkah ini merupakan inovasi penting bagi keberhasilan para pengrajin untuk tetap bertahan di pasar bisnis batik, dimana inovasi yang memainkan peran dan kemampuan perusahaan mengembangkan ide-ide kreatif dalam meningkatkan layanan yang bertujuan meningkatkan omset penjualan.
Inovasi yang tiada henti akan dirasakan oleh perusahaan sebagai sinyal positif yang diberikan kepada pelanggan, bahwa perusahaan harus selalu kreatif dan progresif. Oleh karena itu, eksplorasi akan inovasi dan menciptakan nilai pelanggan tentu sangat diperlukan untuk menjadikan sebuah hubungan yang saling membutuhkan dan menguntungkan di masa depan.