Lihat ke Halaman Asli

Mass Brainwashing Agenda Terselubung di Balik Miss World

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jika tidak ada aral melintang, Ajang Miss World 2013akan digelar di Indonesia, tepatnya di Bali dan Bogor. Acara ini sudah mendapatkan restu dan pihak kepolisian RI. Pihak penyelenggara acara ini juga melakukan pendekatan dengan MUI sebagai lembaga representasi umat Islam untuk mendapatkan legitimasi. Namun agaknya, MUI masih membawa aspirasi umat Islam dan menolaknya. Seperti setiap tahun, ketika Indonesia mengutus salah satu dutanya dalam ajang Miss World di kancah dunia internasional selalu mendapatkan kecaman dan tentangan dari berbagai elemen umat Islam, apalagi ini digelar di Indonesia.

Penyelenggaran acara ini di Indonesia sebagai negara Muslim terbesar patut mendapatkan sorotan dan kecurigaan. Ada apa di balik perhelatan ini. Jika, saja Miss World dibolehkan di Indonesia, itu acara ini mendapatkan legalitas dari sebagian besar umat Islam dunia.Hingga saat ini acara ini masih mendapatkan tentangan dan kecaman dari berbagai pihak di tubuh umat Islam.

Penolakan dari para tokoh dan lembaga Islam itu memang wajar, logis dan tepat, karena event Miss World – meskipun dibungkus dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan ada wacana bikini diganti kebaya –  tetaplah bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, serta agama, budaya dan adat istiadat mayoritas bangsa Indonesia

Menurut, Abdullah al-Mustofa  peneliti di ISFI (Islamic Studies Forum for Indonesia) Kuala Lumpur Malaysia, Pengelola fanspage fb SBQ (Sukses Bersama Qur’an), Miss World dan segala ajang sejenis dari tingkat lokal hingga internasional semua mempunyai satu kesamaan, sama-sama menilai kecantikan wajah dan semua segi penampilan fisik wanita.

Barat dan mereka yang mengekor Barat menjadikan dan memperlakukan penampilan fisik wanita sebagai komoditas. Kontes-kontes kecantikan seperti Miss World dan Miss Indonesia adalah contoh yang jelas menunjukkan hal tersebut.

Kontes-kontes semacam itu meskipun mengklaim tidak sekadar menilai para pesertanya dari segi penampilan fisik saja tapi juga dari segi kepribadian dan kecerdasan, namun tetap mementingkan penampilan fisik.

Mustahil jika kontes-kontes tersebut sama sekali tidak mementingkan penampilan fisik karena terbukti sejak proses perekrutan peserta. Yang layak menjadi peserta adalah wanita-wanita yang berpenampilan fisik yang menarik dan bagus.

Itulah sebagian fenomena di zaman edan ini yang merendahkan wanita. Tapi Barat dan mereka yang silau kepada Barat termasuk sebagian kaum Islam mengangap sebaliknya.

Mereka menganggap fenomena tersebut menghargai dan memuliakan wanita serta menjadikan wanita berharga dan mulia. Itu adalah racun yang mematikan tapi dianggap madu. Mereka yang tidak mengatakan dan tidak menganggap itu madu dianggap tidak waras. Sedangkan Islam yang sesungguhnya adalah madu dianggap racun. Mereka yang tidak mengatakan dan tidak menganggap itu racun dianggap tidak waras. Tidak berlebihan jika  dikatakan jaman ini jaman edan. Itu tak lain dan tak bukan disebabkan oleh mass brainwashing yang sengaja dilakukan Barat dengan dibantu oleh para pembantunya.

bagi Mustafa, ada banyak dalil naqly (dalil al-Qur’an dan al-Hadits) dan ‘aqly (logis) yang menunjukkan Islam sangat memuliakan wanita. Salah satu dalil naqly adalah:

Dalam riwayat Aisyah ra bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah.saw dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah saw berpaling darinya dan berkata :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline