Lihat ke Halaman Asli

Untuk Apa Ada Perempuan di Parlemen ?

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13993499941264585579

Untuk Apa Ada Perempuan di Parlemen ?

.

[caption id="attachment_306213" align="aligncenter" width="448" caption="Perempuan Dalam Parlemen. Images:antara"][/caption]

.

Pada Pemilu 10 tahun lalu, ramai diperdebatkan perlunya jumlah tertentu perempuan yang harus duduk di Parlemen. Tujuannya jelas, yaitu meneruskan aspirasi para perempuan, memperjuangkan UU membela kepentingan perempuan, dan agar perempuan di seluruh Indonesia terangkat martabatnya.

Lalu diputuskanlah bahwa perempuan yang duduk di Parlemen harus 30%.

Partai Politik pun terjangkiti eforia perempuan, ramaiu-ramai mengajukan perempuan untuk menjadi Caleg. Perempuan yang diajukan sebagai Caleg juga bukan perempuan biasa. Ada yang ahli Hukum, Artis jago joget, sampai Putri Indonesia. Hasilnya, lumayan dapat mengangkat perolehan suara Partai.

Tapi sayang, Partai Politik tidak memanfaatkan momentum ini untuk memperjuangkan kepentingan perempuan. Perempuan yang duduk di Parlemen tidak punya Visi dan Misi yang jelas. Hasilnya, bukannya memperjuangkan urusan perempuan, malah memperjuangkan kepentingan Partainya.

Sebagai contoh, ketika membuat Undang-Undang mengenai perdagangan manusia (perdagangan perempuan), seorang anggota Parlemen perempuan mengatakan : "itu urusan Kementerian Perdagangan". Kelihatan sekali bego nya Wakil Rakyat ini.

Dalam 5 tahun belakangan, muncullah peraturan mengenai perempuan. Perempuan harus berjilbab. Perempuan dilarang duduk ngangkang. Semua regulasi yang tidak Pro Perempuan. Padahal katanya anggota Parlemen 30% perempuan. Belum lagi urusan TKW di Malaysia, Arab, Hongkong, yang sebagian besar menderita dianiaya dan diperkosa adalah perempuan.

Sekarang, Pemilu 2014 hasilnya lebih dahsyat lagi. Jumlah perempuan yang masuk Parlemen diperkirakan kurang dari 10%. Rakyat sudah semakin cerdas dalam memilih perempuan yang akan duduk di Parlemen. Modal tampang dan tas Hermes, diragukan akan memperjuangkan kepentingan perempuan.

.

Semoga anggota parlemen laki-laki ingat untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan perempuan.

Jangan lagi mengutamakan kepentingan partai.

.

.

.

Jonatan Sara

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline