Lihat ke Halaman Asli

Ada Hari Parkinson Sedunia di Bulan April

Diperbarui: 11 April 2017   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 (sumber gambar: http://bradleyspeechteam.com/)

Parkinson Day atau hari parkinson jatuh pada tanggal 11 April setiap tahunnya yang diambil dari hari lahir penemu penyakit ini, Dr. James Parkinson pada tahun 1817. Maka sudara kembarnya, yaitu Epilepsidiperingati setiap tanggal 26 Maret lazim disebut Purple Day, didirikan pada tahun 2008 oleh seorang gadis cantik berasal dari Nova Scotia, Canada, bernama Cassidy Megan.

Epilepsi menyerang lebih dari 50 juta orang di dunia dan 1,8 juta orang di Indonesia, dan kira-kira 1 dari 100 orang terserang epilepsi, melebihi jumlah semua penderita multiplesclerosis,cerebral palsy, muscular dystrophy and Parkinson's bila digabung secara bersama-sama.  

Penyakit Parkinson dalam bahasa Inggris disebut paralysis agitans, Parkinson disease merupakan penyakit degeneratif syaraf (An Essay on the Shaking Palsy) dengan gejala yang paling sering dijumpai adalah adanya tremor pada saat beristirahat di satu sisi badan, kemudian kesulitan untuk memulai pergerakan dan kekakuan otot.

Parkinson menyerang sekitar 1 di antara 250 orang yang berusia di atas 40 tahun dan sekitar 1 dari 100 orang yang berusia di atas 65 tahun. Parkinson Primer disebabkan berkurangnya dopamin, karena bertambahnya usia, sedangkan Parkinson Sekunder disebabkan terhambatnya pengaliran dopamin yang bisa saja disebabkan oleh tumor, stroke, gangguan pembuluh darah dan trauma.

Parkinson dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang ras, jenis kelamin, status sosial, maupun lokasi geografis. Namun, parkinson bukanlah penyakit keturunan dan sampai saat ini belum diketahui secara pasti faktor penyebab sebenarnya dari penyakit ini. Melalui peringatan Hari Parkinson Se-dunia yang jatuh pada 11 April, kepedulian masyarakat dan pemerintah kepada para penderita parkinson perlu ditingkatkan.

Baik Epilepsi dan Parkinson keduanya bukan merupakan penyakit keturunan atau terkena guna-guna dukun. Ketika disandingkan dengan panu, kadas, kurap, bahkan bisul, keduanya merupakan saudara kembar lebih berkelas dari jenis parasit tersebut. Dukungan keluarga, advokasi, fasilitas kesehatan bagi penderita Epilepsi dan Parkinson masih perlu dioptimalkan.

Seperti dilansir antara news, "Penderita parkinson mungkin tidak dapat sembuh total dari penyakitnya selama mereka hidup, namun mereka tentu tetap bisa menjalani hidup yang berkualitas," ujar dr. Rocksy Fransisca Vidiaty.

11 April 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline