Lihat ke Halaman Asli

Sarah Wahyu Meylani

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Menyimpan Memori di Tangan Kiri

Diperbarui: 17 Desember 2024   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dokumentasi pribadi

Bagi sebagian orang, jam tangan bisa menjadi benda yang penuh dengan makna emosional, kenangan indah, dan bahkan simbol dari hubungan yang mendalam dengan orang terdekat. Itu juga yang dirasakan oleh seorang pemilik jam tangan yang saya kenal. Jam tangan itu menjadi salah satu barang yang berkesan di hidupnya karena diberikan oleh kakak pertamanya. Jam tangan tidak hanya menyimpan fungsi praktis, tetapi juga menjadi pengingat tentang masa kecil yang penuh kenangan, kepercayaan diri, dan rasa syukur terhadap waktu.

Jam tangan itu diberikan oleh kakak pertama sang pemilik, meskipun bukan sebagai hadiah, melainkan karena permintaan khusus. "Aku memang suka banget dengan desain jam tangan ini, dan sebelumnya pernah membeli yang mirip, tapi entah kenapa selalu nggak nemu yang pas. Jadi akhirnya aku minta kakak untuk membelikan jam tangan ini," ceritanya dengan penuh rasa bahagia. Keberuntungan lain datang ketika jam tangan itu dapat disesuaikan dengan ukuran pergelangan tangannya yang kecil, menjadikannya sangat nyaman untuk dipakai setiap hari.

Bagi pemilik jam tangan itu, jam tangan bukan hanya soal melihat waktu. "Jam tangan ini mengajarkan aku untuk menghargai waktu, baik itu waktu untuk diri sendiri maupun waktu orang lain," katanya dengan penuh makna. Seiring berjalannya waktu, ia menyadari pentingnya menghargai setiap detik yang dimiliki, baik untuk diri sendiri maupun dalam interaksi dengan orang lain. Jam tangan ini menjadi pengingat bahwa waktu terus berjalan, dan bagaimana kita memanfaatkannya bisa memberikan dampak yang besar dalam hidup.

Bagi sang pemilik, jam tangan ini bukan hanya sekadar alat untuk melihat waktu, tetapi lebih pada kenyamanan dan kepercayaan diri yang diberikan. "Jam tangan ini adalah yang terbaik yang pernah aku punya. Kemana-mana selalu dipakai, meskipun hanya pergi keluar sebentar," ungkapnya dengan bangga. Setiap kali mengenakan jam tangan ini, banyak orang yang memuji penampilannya yang langsung menambah rasa percaya dirinya. "Jam tangan ini cocok dipadukan dengan pakaian apapun, jadi membuat aku merasa lebih percaya diri," tambahnya.

Jam tangan ini juga memiliki nilai sentimental yang mendalam. Pada saat mengenakannya, ia sering teringat kepada kakak pertama yang memberikannya. "Jam tangan ini mengingatkanku pada masa kecil, saat sering menghabiskan waktu bersama kakak ke Solo. Itulah kenangan yang selalu datang kembali setiap kali aku melihat jam ini," kenangnya. Baginya, jam tangan ini bukan hanya aksesori semata, tetapi juga simbol dari kedekatan emosional dan kenangan indah bersama orang-orang yang disayang.

Pertama kali mengenakan jam tangan ini, sang pemilik merasakan kesan yang mendalam. "Orang-orang yang melihat jam tangan ini sering kali mengingatkan bahwa ini adalah kesayangan saya," ujarnya. Kesan ini mempertegas bahwa jam tangan ini lebih dari sekadar benda, ia menjadi simbol penting dalam hidupnya.

Meskipun smartphone sekarang menawarkan berbagai fungsi, termasuk untuk melihat waktu, jam tangan tetap menjadi pilihan yang praktis dan stylish untuknya. "Aku merasa jam tangan lebih sederhana dan praktis. Lebih cepat untuk melihat waktu, cukup melirik tangan tanpa harus menyalakan ponsel terlebih dahulu," jelasnya. Jam tangan ini tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk melihat waktu, tetapi juga memberikan sentuhan estetika yang menambah gaya.

Di keseharian, jam tangan ini membantu sang pemilik lebih terorganisir. "Jam tangan ini mempengaruhi bagaimana aku mengatur waktu. Misalnya, aku tahu kapan harus pulang dan kapan harus berangkat untuk melakukan kegiatan tertentu. Jadi, lebih mudah untuk menjadwalkan kegiatan," katanya dengan bijak. Jam tangan ini memberikan kontrol lebih terhadap waktu dan membantu untuk tetap fokus pada apa yang penting.

 Sang pemilik juga mengungkapkan bahwa jika tidak memakai jam tangan sering membuatnya merasa kurang percaya diri. "Aku merasa penampilan aku kurang lengkap tanpa jam tangan ini. Ini lebih dari sekadar aksesori, ini adalah bagian dari diri saya," ujarnya. Jam tangan ini bukan hanya bagian dari pakaian, tetapi juga bagian dari identitas diri yang membantunya merasa lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline