Lihat ke Halaman Asli

Media yang Tepat untuk Mengenalkan Budaya Maritim pada AUD

Diperbarui: 7 September 2022   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi

Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan oleh beberapa dosen program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Di Pulau Untung Jawa yang dapat disebut juga dengan P2M. Para Mahasiswa PG-PAUD juga ikut serta pada kegiatan P2M ini. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari dimulai dari tanggal 12 Agustus 2022 hingga 14 Agustus 2022. 

Sesampainya di Pulau Untung Jawa para dosen beserta mahasiswa PG-PAUD berkunjung terlebih dahulu ke kantor kelurahan Pulau Untung Jawa. Tim P2M pun diterima dengan baik oleh para pemerintah daerah setempat. 

Kegiatan P2M memiliki 3 sesi penyampaian materi yang disampaikan oleh 3 dosen berbeda. Pada hari pertama, yaitu tanggal 12 Agustus setelah mengunjungi kantor kelurahan dilaksanakan sesi pertama penyampaian materi oleh Bapak Dr. Hapidin, M.Pd dengan judul materi "Penggunaan Model Media Komik Pembelajaran Proyek Bermuatan Konten STEAM pada Pendidik PAUD". 

Bapak Dr. Hapidin, M.Pd menyampaikan bahwa sebaiknya SD kelas awal menggunakan pendekatan anak usia dini belum saatnya schooling atau persekolahan. Beliau menambahkan "Negara sudah membuat peraturan tugas utama membaca, menulis, menghitung SD kelas awal bukan di PAUD". Sehingga para guru PAUD tidak boleh memaksakan anak dengan kemampuan membaca, menulis dan menghitung. 

Karena pada kenyataannya para guru SD menggunakan buku paket dalam kegiatan belajar mengajar sebagai media belajar siswa. Sehingga anak usia dini dituntut untuk memiliki kemampuan membaca, menulis dan menghitung saat memasuki SD kelas awal. 

Seharusnya SD berorientasi pada kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah. Pemerintah sendiri telah menetapkan pada beberapa kurikulum diantaranya KTSP, K-13 hingga kurikulum merdeka, tidak ada ketetapan untuk SD kelas awal dalam menguasai kemampuan membaca, menulis dan menghitung. 

Karena saat ini banyak SD yang menetapkan persyaratan penerimaan yaitu anak harus memiliki kemampuan membaca, menulis dan menghitung. Sehingga banyak guru PAUD yang didorong untuk mengajarkan membaca, menulis dan menghitung pada anak usia dini. 

Pada hal ini anak merupakan korban karena diharuskan meningkatkan kemampuan membaca, menulis dan menghitung secara berlebihan. Salah satunya mengajarkan anak berhitung secara abstrak dengan objek hanya di otak dan tidak secara nyata.

Dok pribadi

Menurut teori pedagogis, pedagogik yang tepat adalah sesuai  dengan kebutuhan anak. Anak Usia 4-5 tahun berada pada tahan Pra-operasional, dimana perkembangan kognitif operasionalnya masih pada tingkat pra. Sedangkan untuk SD kelas awal hingga kelas tinggi sudah pada tingkat operasional konkret. Mengajarkan anak SD juga tidak boleh abstrak, melainkan menggunakan tematik. Menurut Dr. Hapidin, M.Pd "kenapa tematik, karena tema itu membumikan materi pelajaran supaya hidup pada kehidupan yang nyata, kontekstual"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline