Lihat ke Halaman Asli

Bergandengan Tangan Untuk Jakarta Lebih Baik

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, selalu membutuhkan perubahan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Jakarta selayaknya menjadi ibukota yang dapat memberikan kenyamanan bagi para penduduknya.Dengan segala macam kompleksitas masalah yang ada saat ini, tentunya kita semua selalu mengharapkan seorang sosok pemimpin yang sempurna. Sempurna dalam pribadinya dan juga sempurna menjadi pemimpin bagi kota Jakarta ini. Namun kita sangat tahu bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, karena kesempurnaan hanyalah milik Sang Pencipta.

Setiap orang berhak dan bebas menentukan pilihannya masing-masing untuk memilih gubernur selanjutnya.Kita tidak perlu lagi berbicara mengenai suku, adat istiadat ataupun etnis tertentu. Tapi tentu untuk memilih seorang pemimpin kita perlu tau kapasitasnya dalam program kerja yang akan diembannya untuk beberapa tahun ke depan. Kali ini, mencoba realistis sangatlah penting.

Saya jadi ingat ketika berita yang muncul tentang dukungan PKS terhadap Fauzi Bowo. Dalam berita ini,dikatakan bahwa ada kontrak politik antara PKS dengan Fauzi Bowo. Dan yang menjadi perhatian PKS adalah Fauzi Bowo bersedia mengemban amanah hingga masa jabatannya selesai jika terpilih nanti, dan kontrak politik yang dilakukan tersebut semata-mata hanyalah demi Kota Jakarta. Lain halnya ketika saya membaca berita tentang Jokowi di sini, beberapa tokoh menilai bahwa Jokowi tidak amanah dalam mengemban tugas alias lompat-lompat, walaupun sebagian orang ada yang beranggapan hal yang dilakukan Jokowi adalah sebuah prestasi. Benarkah?

Memang, mengatasi masalah Jakarta ini sangatlah tidak mudah dan tidak instant. (*makan mie instant aja ga baik buat kesehatan) hehehe. Otomatis, diperlukan waktu yang signifikan untuk kembali menyelesaikan masalah-masalah yang tertunda bahkan yang sudah mulai berjalan. Melihat program kerja Fauzi Bowo yang diberitakan di sini, sepertinya akan ada harapan lagi untuk Jakarta. Apalagi, seperti program yang ditawarkan ini. Saya sendiri mencoba realistis dengan semua berita program kerjanya Fauzi Bowo.

Bagaimana dengan program kerja yang ditawarkan oleh Jokowi?

Dalam berita ini, dijelaskan secara detil apa-apa saja yang akan dilakukan oleh Jokowi jika terpilih menjadi Gubernur DKI. Setelah membandingkan keduanya, ternyata pikiran saya lebih tercengang dengan program-program yang ditawarkan oleh Fauzi Bowo. Sayangnya, semua fakta atau data yang diberikan oleh masing-masing cagub tidak menjadi perhatian utama masyarakat Jakarta. Karena euforia yang sampai pada setiap individu hanyalah diperkuat dengan sebuah pencitraan. Cagub satu berhasil menembus hasil putaran ke I dengan sebuah pencitraan, sedangkan Cagub kedua harus rela berada di posisi kedua karena pencitraan negatif yang ditujukan secara bertubi-tubi oleh... entah oleh siapa.

Mungkinkah masyarakat Jakarta akan kembali berpikir jernih dalam menentukan? Saya yakin sebagian tidak ingin mengambil resiko dengan “sebuah percobaan”alias akan tetap memilih sesuai dengan fakta dan program yang jelas, dan sebagian lagi tetap memilih karena menginginkan “sesuatu yang baru”.Memang, seperti yang saya tulis di atas, Jakarta selalu membutuhkan perubahan dari waktu ke waktu, namun bukan berarti perubahan untuk memulai sesuatu yang gambling, tapi berdasarkan acuan yang jelas, memiliki visi dan misi yang real, bukan coba-coba. Mari bergandengan tangan untuk menjadikan “Jakarta Lebih Baik”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline