Lihat ke Halaman Asli

Sarah Putri

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama

Lingkuan Kotor Akibat Pencemaran Sampah

Diperbarui: 3 November 2021   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menjaga kesehatan tubuh adalah sesuatu hal yang wajib dilakukan bagi semua orang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, serta menjaga pola tidur . Itu merupakan beberapa cara kita untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Namun tidak hanya dengan menjaga tubuh kita sendiri, melainkan ada satu faktor yang sangat perlu untuk selalu kita jaga yaitu kebersihan  lingkungan. Tempat tinggal yang berada di lingkungan yang sehat dan bersih akan membuat kita menjadi nyaman untuk tinggal dan membuat kita untuk mengurangi timbulnya berbagai masalah kesehatan.

Lingkungan  tidak sehat adalah lingkungan yang kondisinya tercemar. Lingkungan yang kotor terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah karena sampah. Hal tersebutlah yang akan berdampak tumbuhnya penyakit seperti diare, demam berdarah, tipes, infeksi saluran pencernaan , dan lain sebagainya .Bahkan tidak hanya itu dampak terburuk karena hal kecil yang selalu dianggap mudah  yaitu bisa berdampak kematian. Hal ini didukung dari catatan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) pada tahun 2012, dimana pada tahun itu sekitar 12 juta orang meninggal karena faktor lingkungan yang tidak sehat. 

Di lingkungan tempat saya tinggal masih ada lingkungan yang tidak sehat atau kotor, dan faktornya yaitu karena pembuangan sampah sembarangan, penumpukan sampah, dan pembakaran sampah. Sampah tersebut tidak lain adalah sampah rumah tangga dan sampah dari barang-barang bekas. Hal ini menyebabkan banyak penyakit yang tumbuh dilingkungan saya.  Namun banyak berbagai cara untuk menjaga kelesatrian agar tidak tambah parah yaitu dengan kegiatan rutin warga seperti :

  1. Memisahkan sampah, sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan, Anda dapat memisahkan sampah menjadi sampah anorganik, sampah organik, dan sampah kaca atau logam. Sampah anorganik dan sampah kaca atau logam dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan, sedangkan sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos.
  2. Gotorng Royong, dengan rutin melakukan kegiatan gotong royong antar RW dapat mengurangi penyakit yang tumbuh dilingkungan sekitar.
  3. Bakti Sosial ( Baksos ), melakukan kegiatan bakti sosial membersihkan selokan/sungai/kali yang tersumbat akibat pembuangan sampah sembarang.

Pelestarian lingkungan tidak hanya dengan kegiatan rutin warga, tetapi dapat dilakukan secara mandiri seperti :

  1. Mengurangi pemakaian plastik, yaitu dengan tidak memakai plastik untuk membawa barang belanjaan, tetapi dengan membawa tas kain sendiri dari rumah.
  2. Membawa peralatan makan dan minum sendiri ketida sedang keluar, selain membawa tas belanja, untuk mengurangi sampah plastik, ada baiknya bawa juga selalu kotak makan dan botol minuman yang dapat digunakan kembali. Cara yang satu ini bukan hanya mengurangi sampah plastik tapi juga dapat membuat Anda terhindar dari bakteri dan virus berbahaya yang berpotensi terdapat pada kemasan makanan atau minuman yang dijual di pasaran.
  3. Reduce, Reuse and Recycle, budayakan gaya hidup Reduce, Reuse and Recycle atau biasa dikenal dengan 3R, secara individu dirumah. Biasakan untuk mengurangi pemakaian plastik atau bahan-bahan lain yang sulit terurai. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan barang bekas agar bisa digunakan kembali. Seperti memanfaatkan botol plastik bekas untuk dijadikan pot tanaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline