Lihat ke Halaman Asli

sarah naz

MAHASISWA UIN

Rendahnya Pendidikan Islam di Indonesia

Diperbarui: 20 September 2024   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan Islam sering kali tidak selaras dengan kebutuhan dunia modern. Banyak kurikulum yang belum terintegrasi dengan baik dengan kurikulum umum, sehingga siswa mungkin tidak memperoleh keterampilan yang relevan untuk memasuki dunia kerja atau menghadapi tantangan global. Dan juga masalah infrastruktur menjadi salah satu kendala utama. Banyak lembaga pendidikan Islam, terutama di daerah terpencil dan kurang berkembang, menghadapi kekurangan fasilitas dan sarana yang memadai. Keterbatasan ini berdampak langsung pada proses belajar mengajar dan kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa.

Kualitas pengajaran dalam pendidikan Islam di Indonesia adalah topik yang kompleks dan multifaset, melibatkan banyak aspek yang mempengaruhi efektivitas dan hasil pendidikan. Masalah utama dalam hal ini mencakup kualifikasi guru, kurikulum, metode pengajaran, serta fasilitas dan sumber daya yang tersedia. Dua opini berikut memberikan pandangan mendalam tentang isu-isu utama terkait kualitas pengajaran pendidikan Islam di Indonesia.

Salah satu isu paling mendasar dalam kualitas pengajaran pendidikan Islam di Indonesia adalah kualifikasi dan profesionalisme guru. Guru adalah faktor kunci dalam proses pendidikan, dan kualitas pengajaran sangat tergantung pada kompetensi mereka. Banyak guru pendidikan Islam, terutama di daerah-daerah terpencil, mungkin tidak memiliki kualifikasi akademis yang memadai atau pelatihan yang cukup dalam metode pengajaran modern.

Peningkatan kualifikasi guru memerlukan pelatihan berkelanjutan dan akses ke pendidikan profesional yang relevan. Banyak guru perlu mengikuti pelatihan tentang metode pengajaran yang efektif dan teknik pembelajaran terbaru. Ini termasuk penggunaan teknologi dalam pengajaran, yang saat ini sangat penting di era digital. Kurikulum yang dinamis dan inovatif hanya dapat diajarkan dengan baik oleh guru yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai.

Program pelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan harus menjadi prioritas. Pemerintah dan lembaga pendidikan harus memastikan bahwa guru agama Islam tidak hanya mendapatkan pelatihan awal yang memadai tetapi juga kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mereka sepanjang karier mereka. Mengintegrasikan pelatihan dalam pengembangan profesional dengan sistem evaluasi yang jelas dapat membantu memastikan bahwa kualitas pengajaran tetap tinggi.

Selain itu, pengakuan terhadap profesionalisme guru juga penting. Peningkatan status sosial dan ekonomi guru, melalui kompensasi yang layak dan fasilitas yang mendukung, dapat meningkatkan motivasi mereka untuk memberikan yang terbaik dalam pengajaran. Ini termasuk memberikan insentif bagi guru yang menunjukkan kinerja luar biasa dan berkomitmen terhadap pembelajaran siswa.

Isu lain yang signifikan adalah kurikulum dan metode pengajaran dalam pendidikan Islam. Kurikulum yang digunakan sering kali dianggap kurang relevan dengan kebutuhan zaman sekarang dan tidak cukup mengakomodasi perubahan sosial serta perkembangan teknologi. Kurikulum yang statis dapat mengakibatkan pendidikan yang tidak mampu mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global dan kebutuhan praktis mereka di masa depan.

Reformasi kurikulum adalah langkah krusial untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Kurikulum pendidikan Islam perlu diperbarui secara berkala untuk mencerminkan perkembangan terkini dalam masyarakat dan teknologi. Selain itu, integrasi antara nilai-nilai agama dan keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia modern sangat penting. Misalnya, menggabungkan pembelajaran tentang teknologi informasi, kewirausahaan, dan keterampilan interpersonal dengan ajaran agama dapat membuat pendidikan lebih relevan dan bermanfaat.

Metode pengajaran juga memerlukan perhatian. Pendekatan pengajaran yang lebih interaktif dan berbasis pada siswa, seperti penggunaan teknologi digital dan metode pembelajaran berbasis proyek, dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan efektivitas pembelajaran. Penggunaan media digital, seperti video pembelajaran, platform e-learning, dan aplikasi interaktif, dapat membantu menjangkau siswa dengan berbagai gaya belajar dan memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik.

Penting juga untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses reformasi kurikulum, termasuk pendidik, orang tua, dan masyarakat. Ini memastikan bahwa kurikulum yang dikembangkan tidak hanya relevan tetapi juga mencerminkan kebutuhan dan harapan masyarakat. Selain itu, evaluasi dan umpan balik yang teratur mengenai kurikulum dan metode pengajaran dapat membantu mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan memastikan bahwa perubahan yang dilakukan efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Kualitas pengajaran pendidikan Islam di Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan perhatian serius. Peningkatan kualifikasi dan profesionalisme guru, serta reformasi kurikulum dan metode pengajaran, adalah dua aspek kunci yang perlu ditangani untuk meningkatkan efektivitas pendidikan. Dengan melakukan upaya yang terfokus dalam kedua area ini, diharapkan pendidikan Islam di Indonesia dapat lebih baik mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan sambil tetap menjaga dan mengembangkan nilai-nilai agama yang mendasar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline