Lihat ke Halaman Asli

Sarah Nathania

Pelajar SMA

Flipped Classroom Gantikan Metode Ceramah

Diperbarui: 4 Januari 2023   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://flippedlearning.org/how_to/create-flipped-classroom-lessons-no-5-mysimpleshow/

Perubahan terjadi dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam bidang Pendidikan. Baru-baru ini perubahan besar terjadi dalam pendidikan Indonesia. Kurikulum 2013 lengser dan digantikan dengan Kurikulum Merdeka. Dengan perubahan kurikulum ini, apakah metode mengajar seperti metode ceramah, masih efektif untuk digunakan?

Metode ceramah merupakan metode mengajar yang paling sering digunakan. Metode ini diterapkan dengan cara guru berceramah dan murid mendengarkan. Tidak jarang didapati murid yang mengantuk atau bahkan tertidur saat pelajaran berlangsung. Hal ini disebabkan karena minimnya interaksi antara guru dan murid. Sedangkan dalam pelaksanaan kurikulum Merdeka, guru diharapkan untuk membuat kelas yang interaktif.

Selain menciptakan kelas yang interaktif, pengajar juga diharapkan dapat mengajarkan materi-materi yang esensial dan mendalam. Terkadang saat menggunakan metode ceramah untuk mengajari hal-hal dasar saja pengajar sudah kehabisan waktu, apalagi untuk mengajari hal-hal mendalam. Jika terus bertahan dengan metode ceramah materi mendalam akan sulit dicapai karena terbatasnya waktu.

Dari uraian diatas bisa disimpulkan metode ceramah tidak begitu efektif untuk kurikulum merdeka sehingga dibutuhkan perubahan metode mengajar. Sejauh ini metode mengajar yang paling cocok dengan kurikulum ini adalah metode flipped classroom.

Metode ini dibagi menjadi 3 kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan yaitu sebelum kelas dimulai (pre-class), saat kelas dimulai (in-class) dan setelah kelas berakhir (out of class). Biasanya pengantar materi yang berisikan hal-hal dasar diberikan guru saat sudah memasuki kelas. Dengan metode flipped classroom, mempelajari hal-hal dasar dilakukan pada masa pre-class melalui media video, PPT, dan lainnya. Hal ini dapat dilakukan karena hal-hal dasar tersebut hanya perlu diingat dan dipahami. Mengingat dan memahami merupakan kompetisi tingkat rendah yang dikategorikan dalam low order thinking (LOT).

Saat murid masuk kelas, guru hanya perlu menjelaskan sedikit dasar materinya dan berpindah ke kompetisi yang lebih tinggi, yaitu menerapkan dan menganalisis yang termasuk dalam kategori high order thinking (HOT). Pada tahap kelas berakhir, pengajar dapat memberikan apresiasi, kritik, saran, serta menyiapkan pertemuan selanjutnya.

Jika dilaksanakan dengan benar, maka flipped classroom bisa menjadi metode mengajar yang cocok dengan kurikulum merdeka. Namun pada kenyataannya masih ada pengajar yang salah mengartikan flipped classroom sebagai metode mengajar dimana guru tidak mengajar. Guru hanya memberikan tugas terus menerus tanpa menjelaskan apa-apa. Walaupun murid diharapkan lebih aktif dan mandiri, bukan berarti guru diam saja. Guru diharapkan tetap  membimbing serta mengawasi pembelajaran agar pembelajaran berlangsung dengan maksimal.  

Daftar Pustaka

Kusnandar. 2021. Flipped Classroom sebagai Solusi Pembelajaran Tatap Muka Bergilir Pasca Pandemi. https://pusdatin.kemdikbud.go.id/flipped-classroom-sebagai-solusi-pembelajaran-tatap-muka-bergilir-pasca-pandemi/. Diakses pada tanggal 4 Januari 2023.

Sistem Informasi Kurikulum Nasional. Kurikulum Merdeka. https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/. Diakses pada tanggal 4 Januari 2023. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline