Lihat ke Halaman Asli

Sarah Nadzira

Mahasiswa INISNU Temanggung

Urgensi Transformasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam dalam Menghadapi Era Digital

Diperbarui: 2 Mei 2024   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: Sarah Nadzira

Saat ini, manusia tengah dihadapkan dengan era disrupsi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi. Di era ini, manusia juga diharuskan mengikuti perkembangan teknologi yang semula analog menjadi digital. Era digital merupakan sebuah era yang memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.


Era digital (digitalisasi) memudahkan manusia dalam mengakses segala sesuatu. Semua kalangan dapat merasakan mudahnya menjalankan aktivitas dengan dukungan digitalisasi. Salah satu contohnya adalah bagi para pelajar yang saat ini cukup membuka website dengan bantuan internet untuk mengerjakan tugas sekolah, dan lain sebagainya.


Meskipun demikian, era digital juga dapat memiliki dampak negatif jika tidak disikapi dengan bijak. Adapun hal-hal negatif yang dapat terjadi dari penggunaan teknologi secara berlebihan di era digital antara lain seseorang menjadi kurang bersosialisasi karena lebih menyenangkan bermain gadget, mendapatkan tontonan tidak sesuai dengan umur yang dapat mempengaruhi pikirannya, melemahnya nilai-nilai budi pekerti yang baik akibat meniru hal yang tidak baik dari sosial media, dan lain-lain.


Maka dari itu, peran pendidikan menjadi sangat penting agar sesuatu yang negatif dari perkembaganan teknologi digital dapat dihindari. Tidak hanya pendidikan melalui sekolah formal, akan tetapi orang tua juga harus senantiasa mendidik anak agar mereka dapat terhindar dari dampak negatif digitalisasi tersebut.


Rasulullah bersabda yang artinya: "Seseorang mendidik anaknya itu lebih baik baginya daripada ia mensedekahkan (setiap hari) satu sha" (H.R. At-Tirmidzi). Hadis tersebut menjelaskan bahwa mendidik anak merupakan hal yang baik bagi orang tua, dibandingkan dengan bersedekah setiap hari 1 sha.


Pendidikan agama Islam yang terdapat dalam sekolah formal, menjadi salah satu mata pelajaran yang dinilai oleh hampir semua orang sangat berpengaruh dalam menentukan karakter religius seorang anak. Oleh sebab itu, kurikulum dalam pendidikan agama Islam terus melakukan transformasi guna menjawab tantangan perkembangan zaman di era digital. Hal ini sesuai dengan sifat kurikulum yang dinamis (mengikuti perubahan zaman).


Transformasi kurikulum pendidikan agama Islam tak akan ada artinya bila dalam implementasinya tidak maksimal. Selain harus melek teknologi, pendidik juga sebaiknya mampu memahami karakter peserta didik yang beragam. Sebagai pendukungnya, pendidik harus mampu menciptakan strategi yang baik ketika menyampaikan materi pendidikan agama Islam dalam proses pembelajaran.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline