Lihat ke Halaman Asli

Peran Pengurus Organisasi Santri di Lingkungan Pesantren

Diperbarui: 14 Oktober 2023   20:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PERAN PENGURUS ORGANISASI SANTRI DI LINGKUNGAN PESANTREN

Pada dasarnya seorang pengurus organisasi santri berbeda dengan guru yang sudah jelas mempunyai gelar pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi murid atau santri di pesantren baik formal maupun informal. Sedangkan pengurus santri bertanggung jawab atas berbagai kegiatan dan inisiatif yang melibatkan santri (murid) di lingkungan pesantren dan tidak memiliki gelar pendidik tersebut karena keadaan nya masih dalam proses pembelajaran.

Namun seorang pengurus santri dituntut untuk memiliki karakter seperti guru karena mereka juga diberi kewajiban untuk membimbing, mengajar, mengarahkan, melatih dan mengevakuasi seluruh santri di lingkungan pesantren. Mungkin dipertanyakan mengapa santri tersebut diwajibkan seperti itu. Karena pengurus organisasi di pesantren memiliki peran penting dalam mengelola kehidupan sehari-hari dan aktivitas keagamaan para santri dan mereka dididik untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap kewajiban nya dan menjadi contoh kepada adik-adiknya dengan mengayomi dan membimbing para santri.

Organisi ini tujuan untuk mengembangkan pendidikan agama, etika, dan kedisiplinan, serta menciptakan suasana belajar dan kehidupan berkomunitas yang seimbang. Mereka juga sering mengadakan kegiatan keagamaan seperti pengajian, penghafalan Al-Quran, dan pengembangan karakter. Selain itu, organisasi santri juga dapat terlibat dalam proyek sosial, kemanusiaan, dan kegiatan budaya untuk memperluas pemahaman santri tentang berbagai aspek kehidupan.

Apa peran seorang guru jika hanya para pengurus yang terjun langsung untuk membimbing para santri?. Di lingkungan pesantren, guru atau ustad diberi kewajiban sebagai Pembina dan penanggung jawab yang memberikan panduan, nasihat, pengawasan dan evaluasi kepada para pengurus organisasi santri. Maka para santri tetap berada dalam lindungan dan pengawasan seluruh dewan Pembina pesantren.

Lalu bagaimana para pengurus santri menyikapi permasalahan yang terjadi pada para anggota (santri) di lingkungan santri memenuhi kewajibannya dengan baik?. Para pengurus santri sebaiknya memiliki berbagai sikap agar dapat meyikapi permasalahan yang terjadi. Berikut diantaranya :

1. Berjiwa pemimpin

Seorang pengurus harus mampu memimpin dan menginspirasi anggota organisasi santri untuk memandu jalan demi mencapai tujuan Bersama. Karena Kepemimpinan adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam menjalankan organisasi dengan sukses.

2. Disiplin

Seorang pengurus harus memiliki karakter disiplin jika ingin membimbing para santri. Seorang santri akan mencontoh pengurus yang mendidiknya. Jika seorang pengurus tidak mengikuti peraturan yang ada, para santri pun enggan untuk berdisiplin dengan alasan karena ketidakdisiplinan pengurus, walaupun terdapat sanki-sanksi yang berlaku. Namun jika pengurus mampu berdisipli, para anggota (santri) akan segan jika mereka melanggar peraturan yang ada.

3. Saling Menghargai

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline