Lihat ke Halaman Asli

Sarah Jauhari

Mahasiswa Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Simak Kiat Menulis Artikel Opini, Jangan Sampai Tertukar dengan Tulisan Feature!

Diperbarui: 31 Maret 2023   03:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by nakaridore on Freepik

Kehadiran platform media yang mengusung konsep user generated content menjadi wadah bagi siapa pun untuk menerbitkan tulisannya di media daring. Salah satunya Kompasiana, platform daring ini memungkinkan setiap orang untuk menjadi penulis dan berpartisipasi sebagai citizen journalism. Citizen journalism membuka peluang bagi masyarakat, tak terbatas pada siapa pun, untuk memberitakan informasi yang terjadi di sekitarnya serta menyuarakan pendapatnya.

Sebelum kamu mulai menulis dan mengambil peran sebagai citizen journalism, kamu perlu paham dulu, nih, jenis tulisan apa yang akan kamu buat. Simak tulisan berikut ini, yuk!

Bagi kamu yang baru terjun ke bidang tulis-menulis, mungkin belum begitu familier dengan jenis-jenis tulisan dalam dunia jurnalisme. Sebagian jenis karya jurnalisme yang perlu kamu ketahui antara lain adalah tulisan feature atau berita khas dan artikel opini. Kedua jenis tulisan ini kerap ditemui pada platform blog seperti Kompasiana.

Tidak seperti berita langsung atau hard news yang waktu penayangan dan relevansinya terbatas pada peristiwa terkini, artikel feature dan opini lebih tak lekang oleh waktu. Artikel feature maupun opini memungkinkan penulis untuk menulis tentang isu-isu yang timeless dan fleksibel. Meskipun begitu, ada baiknya kamu tetap memerhatikan unsur kebaruan dalam topik agar tulisanmu memiliki perbedaan dengan tulisan-tulisan serupa di masa lampau.

Lantas, apa sih yang membedakan artikel feature dan opini?

Perbedaan mendasar antara tulisan feature dan artikel opini adalah unsur opini penulis yang menjadi poin utama dalam artikel opini. Artikel opini mengandung ide, gagasan, atau pendapat penulis yang orisinal, menarik perhatian, rasional, serta berkaitan dengan kepentingan pembaca yang dituju. Melalui artikel opini, penulis dapat membantu pembaca memersepsikan dan memaknai suatu peristiwa dengan tepat dan lengkap.

Pembeda lainnya adalah jumlah kata pada tulisan. Sebab tujuan utama artikel opini adalah menyampaikan opini, baiknya penulis mampu menyampaikan pendapatnya dengan efektif dan konsisten dari awal hingga akhir tulisan. Tulisan yang terlalu panjang dikhawatirkan akan membuat bahasan opini kian melebar dan tidak konsisten.

Selain kedua hal di atas, sifat artikel opini yang argumentatif juga menjadi pembeda dengan tulisan feature yang cenderung deskriptif dan naratif.

Setelah mengetahui perbedaan tulisan feature dan artikel opini, lalu bagaimana cara menulis artikel opini?

Kalau kata dosen saya, Bang Sahala Tua Saragih, mustahil seseorang bisa menjadi penulis yang baik tanpa terlebih dahulu menjadi pembaca yang baik. Maka dari itu, menulis artikel opini dapat dimulai dengan membaca dan bersikap kritis. Kamu harus dapat memahami dan menerapkan logika dalam proses berpikir dan merangkai opini, sebab argumen dalam opinimu harus berdasar pada hal logis yang didukung fakta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline