Alya Azhar1, Cahya Kamila2, Cyntia Rizki Amelia3, Erita Putri Prahasti4, Ghaitsa Ramadhania5, Karen Alexandra6, Sarah Al’zazilla7, Valencia Betharia Sihombing8
Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
12310714020@mahasiswa.upnvj.ac.id 52310714029@mahasiswa.upnvj.ac.id 22310714007@mahasiswa.upnvj.ac.id 62310714022@mahasiswa.upnvj.ac.id 32310714030@mahasiswa.upnvj.ac.id 72310714033@mahasiswa.upnvj.ac.id 42310714016@mahasiswa.upnvj.ac.id 82310714028@mahasiswa.upnvj.ac.id
ABSTRACT
Teenagers are the largest consumers of sugary foods, which can be a risk factor for many health problems in adulthood. Excess sugar levels in the body will cause resistance to the hormone leptin, which controls appetite, satiety, and also causes insulin resistance and decreased glucose sensitivity. This condition is called type two diabetes mellitus. Therefore, to prevent the disease, preventive efforts are needed to reduce the risk of cases of the disease becoming more rampant. One of the efforts that can be done is by self-control in limiting and controlling the intake of sugar into the body. The author aims to educate high school adolescents about the definition of diabetes, the factors that cause diabetes, and how to prevent diabetes through self-control. The target of this education is students of SMA Budhi Warman 2 class X-5 with a total of 37 respondents. The provision of education was carried out using lecture methods and interactive discussions. The results of the implementation of this educational activity, obtained that students of SMA Budhi Warman 2 experienced an increase in knowledge about diabetes based on the results of the comparison of pre-test and post-test scores which increased by 20%. So it is also expected that the output of this educational activity, respondents can understand well about the importance of self-control in consuming sweet foods to prevent diabetes.
Keywords : Diabetes; Leadership; Youth.
ABSTRAK
Remaja menjadi konsumen terbanyak dari makanan manis, yang dapat menjadi risiko penyebab berbagai masalah kesehatan pada usia dewasa. Kadar gula yang berlebih dalam tubuh akan menyebabkan resistensi hormon leptin yang berfungsi untuk mengendalikan nafsu makan, rasa kenyang, dan juga menyebabkan resistensi insulin dan mengalami penurunan sensitivitas glukosa. Kondisi inilah yang disebut diabetes melitus tipe dua. Oleh karena itu, untuk mencegah penyakit tersebut diperlukan adanya upaya preventif untuk mengurangi risiko kasus penyakit tersebut semakin merajalela. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pengendalian diri dalam membatasi serta mengontrol asupan gula yang masuk ke tubuh. Penulis bertujuan melakukan pemberian edukasi kepada remaja SMA mengenai definisi diabetes, faktor-faktor penyebab diabetes, hingga cara pencegahan diabetes melalui pengendalian diri. Sasaran pada pemberian edukasi ini adalah siswa/i SMA Budhi Warman 2 kelas X-5 dengan jumlah responden sebanyak 37 orang. Pemberian edukasi dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi yang interaktif. Hasil dari pelaksanaan kegiatan edukasi ini, diperoleh bahwa siswa/i SMA Budhi Warman 2 mengalami peningkatan pengetahuan mengenai diabetes berdasarkan hasil perbandingan nilai pre-test dan post-test yang mengalami peningkatan sebesar 20%. Sehingga diharapkan pula output dari kegiatan edukasi ini, responden dapat memahami dengan baik mengenai pentingnya pengendalian diri dalam mengonsumsi makanan manis untuk mencegah penyakit diabetes.
Kata kunci : Diabetes; Kepemimpinan; Remaja.
PENDAHULUAN