Perkembangan tekonologi yang semakin maju telah mengubah norma budaya perilaku individu secara cepat, banyak dari pengguna smartphone ini seakan memiliki dunia sendiri. Ketergantungan berlebihan pada smartphone dapat menyebabkan dampak negatif yang bisa dikenal dengan sebutan Nomophobia (No Mobile Phone Phobia) yaitu ketakutan berlebih yang dialami seseorang saat berada jauh dari ponselnya. Mereka yang menderita nomophobia ini dapat ditandai dengan perilaku kecemasan yang berlebihan seperti tidak mampu mematikan gadgetnya untuk beberapa saat, rasa khawatir yang berlebih jika kehabisan baterai, terus menerus melihat jejaring sosial. Bahkan, bisa dapat membawa gadget hingga ke kamar mandi karena terlalu cemas.
Fenomena Nomophobia ini pertama kali diperkenalkan dalam sebuah studi ditahun 2008 oleh The UK Post Office untuk menginvestigasi kecemasan yang dialami pengguna smartphone (Yildirim & Correia, 2015). Nomophobia dapat menjadi masalah karena dapat menganggu adanya proses pendidikan yang sedang ditempuh, seperti munculnya timbul rasa malas dan menunda waktu terhadap tugas atau pendidikan yang seharusnya lebih diutamakan. Sedangkan, Kontrol diri adalah sebuah kemampuan yang dimiliki setiap individu untuk melakukan pembentukan dan mengendalikan tingkah laku sebelum mengambil keputusan dalam bertindak, juga berusaha menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar maupun lingkungan baru
Penggunaan smartphone yang berlebihan menimbulkan efek Nomophobia yang di dasari dengan timbulnya rasa takut saat seseorang sedang berproses membentuk identitas diri, berusaha hidup mandiri dengan mencari sebuah arti hidup dan hubungan interpersonal yang intim secara emosional. Melihat dampak negatif yang diakibatkan penggunaan smartphone yang berlebihan, kontrol diri dalam hal ini mempunyai peranan yang cukup penting dalam mengendalikan penggunaan smartphone agar sesuai dengan kebutuhan.
Kecanduan seseorang terhadap gadget dikarenakan ketidakmampuan seseorang dalam mengontrol dirinya terhadap penggunaan gadget. Kecanduan pada smartphone yang dialami individu dikarenakan kehadiran smartphone saat ini menjadi alat yang siap membantu segala kebutuhan manusia kapan saja dan dimana saja, seperti berkomunikasi, mencari informasi, hingga hiburan. Namun hal tersebut dapat membuat individu menjadi menggantungkan segala kebutuhannya pada smartphone
Seseorang yang mengalami nomophobia akan merasa khawatir jika dalam waktu tertentu tidak dapat mengakses informasi, hal itu terjadi karena individu merasa bahwa gadget merupakan satu-satunya media yang memberikan kenyamanan juga kemudahan dalam menjalin koneksi dengan orang lain. Hal ini juga mempengaruhi interaksi sosial dengan lingkungan disekitarnya. Kecemasan berlebih jauh dari smartphone-nya bisa mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Perasaan menarik diri dari keramaian karena lebih nyaman dengan smartphonenya, juga cenderung melakukan hubungan interpersonal melalui dunia virtual, juga menggunakan smartphone secara berlebihan tanpa memikirkan manfaat dan dampak yang akan di dapatkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H