Lihat ke Halaman Asli

Sarah Aldira

Mahasiswa Pertukaran Batch 3 Universitas Negeri Malang (UM)

Tari Topeng Padepokan hingga Koleksi Topeng Ki Sholeh yang Menarik Perhatian

Diperbarui: 26 September 2023   23:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Nama Ki Sholeh Adi Pramono mungkin tidak asing bagi pecinta seni di Malang. Beliau merupakan pendiri Padhepokan Seni Mangun Dharma yang melahirkan ribuan seniman di Malang Raya, bahkan hingga luar daerah. Padepokan Seni Mangun Dharma berada di Dusun Kemulan, Desa Tulusbesar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Padepokan Seni Mangun Dharma menempati lokasi yang dekat dengan jalan raya, yaitu antara pasar Tumpang bagian belakang, menuju ke arah Poncokusumo, Kabupaten Malang. Desa Tulusbesar terletak di sebelah barat lereng kaki Gunung Semeru.

Padepokan Seni ini secara resmi didirikan pada tanggal 26 Agustus 1989 oleh Muhammad Soleh Adi Pramono dan masyarakat Desa Tulusbesar. Sampai saat ini Padepokan Seni Mangun Dharma masih aktif, dan banyak kegiatan yang dilakukan di antaranya latihan tari topeng, gamelan, dan lain-lain. Lokasi area padepokan cukup luas yakni berukuran sekitar 40 x 40 m. Area bagian tengah dekat dengan jalan raya, dibangun sebuah rumah berbentuk joglo berlantai dua. Joglo ini digunakan sebagai tempat tinggal sekaligus sebagai tempat pemajangan koleksi dan benda produk dari padepokan sendiri. Rumah tinggal berbentuk joglo tersebut dibagi-bagi menjadi ruang-ruang dengan dinding papan kayu. Topeng sendiri terbuat dari cendana harum.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Ki Sholeh menjelaskan sejak awal berdiri Padepokan Seni Mangun Dharma menjadi lembaga belajar non formal yang bergerak di bidang pendidikan seni. Padepokan memiliki prinsip untuk menjadikan lembaga sebagai wadah belajar seni dengan menganut sistem pembelajaran tradisional yang disesuaikan dengan adat istiadat serta nilai-nilai kepercayaan dan masyarakat sekitar. Bidang seni yang diajarkan berawal dari Ki Soleh menampung aspirasi masyarakat. Seiring perkembangan, Wayang Topeng Malangan menjadi ikon dan materi utama di padepokan. Koleksi topeng karya Ki Sholeh dipajangkan dalam ruangan khusus di sebuah rumah berbentuk Joglo, masih ada beberapa koleksi topeng yang ditempatkan secara tersembunyi karena tidak untuk diperlihatkan kepada khalayak.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Pada tanggal 24 September 2023, Mahasiswa PMM 3 Kelompok Modul Nusantara Gajayana mengunjungi Padepokan Seni Mangun Dharma. Disana para mahasiswa terlibat dalam diskusi bersama Bapak Sholeh yang memperkenalkan berbagai koleksi topeng yang ada di tempat tersebut. Setelah diskusi (tanya jawab) berlangsung, para mahasiswa diajak untuk ikut bergabung dalam gerak Tari Topeng yang dipandu oleh kelompok mahasiswa Jurusan Seni di Universitas Negeri Malang.

"Tari Topeng bukan hanya menari tapi bercerita" ujar Ki Sholeh. Lebih lanjut Ki Sholeh juga memberikan pemahaman mengenai perbedaan paham tentang seni antara orang Barat dan Timur. Bagi orang Barat seni adalah bagian sampingan tetapi bagi orang Timur seni adalah ilmu. Di padepokan ini, tidak hanya belajar gerak atau irama. Namun, mengajarkan gerak, irama dan rasa. Sehingga apa yang didapat benar-benar tahu dan mengetahui.

Penulis : Sarah Aldira, A. Nurcholis Hasmi, Sheril Manalu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline