Lihat ke Halaman Asli

Sarah Aisah

Mahasiswi.

Implikasi Dunia Internasional terhadap Nasionalisme Timor Leste

Diperbarui: 19 Juni 2021   11:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Timor Leste yang sebelum merdeka bernama Timor Timur merupakan sebuah negara di Asia Tenggara yang memiliki perjalanan panjang dalam mencapai kemerdekaannya. Mulai dari penjajahan bangsa Portugis hingga invasi yang dilakukan oleh Indonesia. Pada masa penjajahan Portugal tahun 1970-an terdapat perlawanan yang dilakukan oleh sekelompok kaum intelektual Timor Timur terhadap penjajahan Portugal dengan membentuk kelompok bawah tanah anti kolonialisme.

 kelompok kaum intelektual tersebut merupakan kelompok berpendidikan yang berasal dari perluasan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah  kolonial Portugal dengan menyediakan beasiswa berprestasi pada tahun 1960-an. Sejak saat itu muncul gerakan-gerakan nasionalisme di Timor Timur. Gerakan memperjuangkan kemerdekaan juga muncul melalui dua partai politik yaitu:

1. Uniao Democratica Timorense (UDT) 

2. Frente Revolucionaria de Timor Leste independente (Fretilin)

Kedua partai politik tersebut merupakan partai politik yang mendominasi Timor Timur pada saat itu. pada awalnya UDT dan Fretilin memiliki tujuan yang sama yaitu menginginkan Timor Timur merdeka tetapi kemudian berubah menjadi sebuah persaingan dan perbedaan pandangan politik. Pada tahun 1974 Portugal mulai melepaskan pengaruhnya atas Timor Timur diakibatkan adanya konflik internal di Portugal yaitu Revolusi Anyelir. Sejak saat itu pemerintahan Portugal memberikan kesempatan kepada rakyat Timor Timur untuk memberikan kemerdekaan menimbulkan munculnya sebuah cita-cita masyarakat Timor Timur untuk merdeka. 

 

Namun, tidak berselang lama yaitu pada tahun 1975 pemerintahan Indonesia di bawah Presiden Soeharto melakukan invasi yang dikenal dengan nama Operasi Seroja dan menjadikan Timor Timur sebagai Provinsi ke 27 Indonesia. Rakyat Timor Timur yang saat itu telah memiliki cita-cita untuk merdeka tidak tinggal diam atas kedudukan Indonesia di Timor Timur . Rakyat Timor Timur melakukan gerakan-gerakan pro kemerdekaan atas Indonesia dimana Fretilin yang merupakan partai politik terbesar yang pro terhadap kemerdekaan Timor Timur saat itu ikut melakukan perjuangan dengan kekuatan militer yang dimilikinya yaitu Falintil (Forcas Armadas de Libertacao Nacional de Timor Leste). 

 

Dalam upaya memperkuat perlawanannya rakyat Timor Timur juga melakukan perlawanan dalam bidang politik dan diplomasi untuk memperoleh dukungan dunia Internasional. Dalam perlawanannya di bidang politik rakyat Timor Timur menyebarluaskan kebohongan yang dilakukan pihak Indonesia atas klaim bahwa rakyat Timor Timur menerima intergasi dengan Indonesia ke dunia Internasional. Puncaknya yaitu pada tahun 1991 dimana terjadi peristiwa penembakan yang dilakukan tentara Indonesia terhadap pengunjuk rasa pro kemerdekaan Timor Timur yang dikenal dengan peristiwa Santa Cruz. 

 

Peristiwa Santa Cruz membuat perhatian dunia tertuju kepada Indonesia yang di anggap telah melakukan pelanggaran HAM sehingga memunculkan dukungan-dukungan dari dunia Internasional seperti East Timor Action Network (ETAN), LSM Four Women, Australia, Portugal dalam mencari dukungan di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mendesak Indonesia agar memberikan kemerdekaan kepada Timor Timur melalui jalur referendum karena dianggap merupakan jalan keluar yang demokratis. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline