Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Pemimpin Muda Sejati

Diperbarui: 23 Oktober 2016   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“If your actions inspire others to dream more, learn more, do more and become more, you are a leader.” –John Quincy Adams,presiden ke 6 Amerika Serikat. Saya pribadi sangat setuju dengan kutipan tersebut, seorang pemimpin adalah seseorang yang dapat membuat mereka yang di pimpinnya dapat bermimpi lebih, belajar lebih, dan menjadi lebih dari yang mereka bayangkan sebelum seseorang memimpin mereka. Lalu, bagaimana dengan pemuda, seseorang yang akan meneruskan negeri ini ? apakah seorang pemuda dapat menjadi pemimpin seperti itu ?

Pemuda adalah seorang yang kedepannya akan memimpin dan menentukan negeri tercinta ini. Apakah negeri ini akan menjadi negeri yang makmur atau menjadi negeri yang hancur ? semua itu berada di tangan para pemuda. Para pemuda adalah calon – calon pemimpin negeri ini. Memang benar menjadi pemimpin memang tidaklah mudah, apalagi menjadi seorang pemimpin muda. Tentunya tantangan yang akan dihadapi akan sangat berat.

Seorang pemimpin pasti memiliki visi yang ia janjikan kepada mereka yang akan dipimpinnya. Saat pemilu berlangsung semua pemimpin datang dengan visinya yang kebanyakan terdengar bombastis. Tetapi masalahnya adalah visi yang diutarakan tanpa usaha untuk merealisasikannya dapat dikatakan hanyalah sebuah jargon belaka. Hal – hal seperti inilah yang menjadi tugas para pemimpin muda untuk memperbaiki kebiasaan para pemimpin yang hanya mengumpar janji tanpa adanya realisasi yang nyata. Seperti sebuah kutipan dari Max DePree  “Tanggung jawab pertama seorang pemimpin adalah mendefinisikan realitas. Yang terakhir adalah mengucapkan terima kasih. Pemimpin adalah pelayan”. Seperti inilah para pemimpin yang seharusnya dan beginilah cara para pemimpin muda memimpin masa depan.

Ketika para pemimpin muda akan memimpin orang dengan latar belakang yang berbeda, maka akan sering kali para pemimpin muda dihadapkan dengan masalah silang kepentingan atau benturan ide satu sama lain. Dari sinilah peran para pemimpin muda akan diuji, berawal dari bagaimana para pemimpin muda memecahkan masalah tentang perbedaan ide dan pikiran, hingga bagaimana merealisasikannya menjadi sebuah ide demi kepentingan bersama.

Seorang pemimpin muda adalah tombak masa depan. Seorang pemimpin harus percaya kepada kekuataan dan kepercayaan terhadap dirinya dan rakyatnya. Tanpa adanya kepercayaan tersebut, tidaklah ada artinya kepemimpinan ia. Seperti sebuah kutipan dari Kenneth Blanchard “ Kunci kepemimpinan yang sukses saat ini adalah pengaruh, bukan wewenang ”. Tanpa adanya pengaruh bagaimana para pemimpin dapat sukses menjalankan tugasnya,terutama pengaruh yang dapat ia berikan kepada rakyatnya sendiri. Kutipan yang cukup terkenal dari Tom Peters “Pemimpin tidak menciptakan pengikut; pemimpin itu menciptakan lebih banyak pemimpin.”.Sesuai dengan kutipan tersebut, dengan cara para pemimpin menciptakan para pemimpin muda maka, akan semakin terbentuk jiwa - jiwa kepimpinan yang jauh lebih baik dari para pemimpin sebelumnya. Dan yakinlah bahwa jiwa – jiwa kepemimpinan pasti dimiliki oleh setiap individu, minimal menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline