Lihat ke Halaman Asli

Sarabunis Mubarok

Hal-hal sederhana membentuk kesempurnaan, tapi kesempurnaan bukanlah hal yang sederhana

Aku Ingin Menikahimu di Musim Hujan

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sarabunis Mubarok

AKU INGIN MENIKAHIMU DI MUSIM HUJAN

Aku ingin menikahimu di musim hujan, saat petir
mematangkan hati para petani, saat daun-daun bambu
bersukacita digoyang gerimis, saat semua rumah di
kampungmu memperdebatkan calon menantu dan
melumpuriku dengan kecemburuan yang
kuyup-lebam dan kian menajam.

Akan kusewa semua ombak bagi sungai-sungai rahasia
di hatimu. Ikan-ikan yang menua, kiambang-kiambang
yang terlanjur menjanda, tiba-tiba menawarkan perahu
bagi hari-hari panas yang menderu. Tapi aku ingin
menikahimu di musim hujan, di mana birahimu
akan menjadi satu-satunya perapian.

Ke setiap kampung, telah kukibarkan namamu sebagai
pengantin paling basah. Kubaca sedikit senyum jinak
di antara wajah-wajah yang berontak. Tapi aku tetap
ingin menikahimu  di musim hujan, di mana biji
jantungku menjadi benih bagi tubuhmu yang subur,
yang kelak akan menjelma sawah-sawah kecoklatan.

2005.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline