Lihat ke Halaman Asli

Meriahnya Pernikahan Sang Kembar

Diperbarui: 21 September 2016   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Kembar, kata yang biasa diartikan dengan mirip, sama, serupa dan lain sebagainya.

Jikalah Kembar ditujukan kepada insan manusia, sudah tentu kita bisa menyimpulkan bahwa manusia yang dimaksud pastilah mirip atau serupa dalam perawakannya satu sama lain.

Sebut sajalah Widiyana Rahayu dan Widiyani Rahayu yang biasa disapa Yana dan Yani adalah anak kembar yang terlahir 23 tahun nan silam.

Hampir sama dengan anak kembar kebanyakan lainnya, sudah bisa dipastikan di masa kecil mereka selalu mendapatkan perlakuan yang sama dari orang tua mereka, baik itu mainan yang harus sama, pakaian juga harus sama dan lain sebagainya juga harus sama, bisa dibayangkan bagaimana repotnya  terkadang para orang tua yang memiliki anak kembar. Repot dalam arti luas, ya ? Namun yang jelas banyak juga para orang tua yang sangat senang mendapatkan anak kembar dan bahkan terkadang mengharapkan kehadirannya.

Sedikit berbeda dengan Yana dan Yani, saat menginjak remaja mereka berdua sudah mulai "berbeda" satu sama lain, khususnya dari cara berpakaian.

Menginjak dewasa mereka berdua juga memilih jurusan kuliah yang berbeda pula, dimana Yana yang terkenal kalem lebih fokus ke dunia kesehatan dan sekarang sudah menjadi seorang Bidan. Sedangkan Yani yang terkadang jutek lebih memilih ilmu sosial, ya mungkin karena dia lebih senang jalan jalan wira wiri dan bermasyarakat kali ya ? 

Anak kembar Pasangan dari Bapak Meiza Hardi dan Ibu Wiyanti tersebut akhirnya melangsungkan Akad Nikah di 2 (dua) hari yang berbeda. Dimana Yani (Red: adik) melakukan akad Nikah di hari Sabtu (17/09/2016), Yani mendapatkan suami idaman (Red: Kaharudin) yang berasal dari Suku Bugis. Sedangkan Yana (Red:kakak) melakukan akad Nikah di hari Minggu (18/09/2016) Dimana Yana dipersunting oleh pria (Red: Cok Ariesuanto) dari suku Banjar. Mereka berdua sekaligus melakukan upacara adat "Tepung Tawar" yang dihadiri dan dilakukan langsung oleh Ketua lembaga Adat Melayu Kabupaten Inhil, Bapak H. Alimudin, SH, MH.

Cukup meriah acara berlangsung, dimana kedua Mempelai laki-laki berjalan kaki bersamaan dengan rombongan pendamping dan diikuti dengan para pemain Kuda kepang dari sanggar kesenian TURONGGO SAKTI berjalan menuju Gedung Puri Cendana, Jl. Lingkar I Tembilahan - Riau, dimana Tempat pesta pernikahan berlangsung, Senin (19/09/2016). Acaranya alhamdulillah sukses, dimana dihadiri oleh Bapak Bupati dan Wakil Bupati Inhil, serta beberapa Pejabat Pemda Indra Giri Hilir lainnya. Ini adalah acara pernikahan yang pertama kali menggunakan adat jawa secara lengkap di Gedung, ujar Pak Sudinoto yang merupakan Sesepuh Ikatan Keluarga Jawa di wilayah Inhil, Tembilahan.

Bagi si Kembar, kebersamaan selama ini sudah membuat bahagia. Perbedaan suku dan adat menjadi motivasi tersendiri dalam hidup, agar bisa saling melengkapi dan menghargai dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Kita emang gak mencari pasangan yang kembar, susah ntar; takut tertukar nanti, bisa bahaya.. hahaha; guyon mereka berdua kepada penulis.

Semoga Allah, menghimpun yang terserak dari keduanya, memberkahi mereka berdua dan kiranya Allah meningkatkan kualitas keturunan mereka, menjadikan pembuka pintu pintu Rahmat, Sumber ilmu dan Hikmah serta pemberi rasa aman bagi umat.

Selamat Menempuh Hidup baru ya Kembar. Semoga menjadi keluarga sakinah mawardah warohmah dan awet selamanya. (SAR)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline