Ratusan penonton menyerbu lokasi pemutaran film dokumenter mala mini. Mereka sabar menunggu meski ada sedikit kendala teknis yang membuat proses pemutaran terhambat. Pemutaran film pahlawan nasional malam ini di GOR Hamzanwadi merupakan rangkaian kegiatan pelatihan film dokumenter dua hari yang lalu.
Yusfianal salah seorang dosen di jurusan Sendratasik, menyatakan kekagumannya dan apresiasinya terhadap film-film pendek yang diputar malam ini. "Saya tidak menyangka film-film yang peserta hasilkan cukup bagus. Padahal mereka mendapat pelatihan hanya sehari" kata Yusfianal yang malam mini ikut berbaur dengan penonton lain yang duduk lesehan di GOR Hamzanwadi.
Ming Muslimin salah serang mentor di kegiatan pelatihan film ini mengatakan, malam ini diputar delapan buah film dokumenter. "Mungkin kita akan putar semua film hasil kerja keras para peserta. Jumlahnya delapan buah film dokumenter dari delapan kelompok yang dibuat dengan sub tema yang telah ditentukan" kata Ming Muslimin.
"Pelatihan dan pemutaran film pendek seperti ini, sangat penting dilakukan secara berkala. Film sebagai salah satu bagian dari industri kreatif, jika ditekuni bisa menjadi pekerjaan yang menghasilkan uang. Saya mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini" kata Ir.Baiq Rahmayati, M Si, Kepala Taman Budaya NTB. Perempuan yang pernah menjadi kabid Atraksi di Dispar NTB ini, juga berpendapat bahwa lomba-lomba seperti lomba video dokumenter tersebut bisa memancing tumbuhnya kreatifitas para generasi muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H