Dunia terus menghadapi berbagai macam fenoma kerusakan lingkungan. Mulai dari perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati maupun hewani, polusi udara dan air, deforestasi, dan permasalahan lainnya yang memiliki dampak besar pada planet bumi tempat kita tinggal ini.
Sebenarnya manusia dalam hal ini terus berupaya untuk terus mengatasai permasalahan lingkungan tersebut. Baik dengan mengurangi kegiatan yang dapat merusak kelestarian lingkungan, hingga membuat gerakan lingkungan yang sifatnya masif agar dapat menciptakan kegiatan yang berkelanjutan dan secara luas dilakukan di semua negara yang ada di dunia.
Dengan berbagai macam cara untuk mengatasi masalah lingkungan, tentunya akan berbanding lurus dengan berbagai macam kegiatan manusia yang merusak lingkungan juga. Bahkan cara manusia merusak lingkungan ini terus mengalami peningkatan dari masa ke masa dibandingkan dengan gerakan untuk melindunginya.
Oleh karena itu, untuk dapat mewujudkan kegiatan manusia yang berkelanjutan agar bisa menjaga kelestarian lingkungan maka diperlukan kerja keras baik dari sisi individu, masyarakat, pemerintah, maupun organisasi-organisasi yang bergerak di bidang lingkungan untuk bisa mengatasi permasalahan ini.
Kegiatan manusia yang merusak lingkungan biasanya akan erat kaitannya dengan kegiatan ekonomi yang menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, gerakan untuk meminialisir semakin besarnya kerusakan yang terjadi pada lingkungan terciptalah sebuah istilah yang bernama green economy atau ekonomi hijau.
Untuk mewujudkan ekonomi hijau yang dalam hal ini memiliki misi agar menciptakan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan, maka disini terdapat komponen-kompenen penting dalam mendukung gerakan ekonomi tersebut.
Salah satunya adalah green jobs atau pekerjaan hijau yang terdiri dari para pekerja yang memiliki keahlian di berbagai bidang tertentu, serta memiliki perhatian besar kepada kelestarian lingkungan sebagai pondasi utama dalam terciptanya ekonomi hijau tersebut.
Apa itu Green Economy dan Green Jobs?
Istilah green economy pertama kali dicetuskan pada tahun 1989 yang mencerminkan bahwa ekonomi bisa dan harus mendukung kebijakan lingkungan. Awalnya konsep yang ada pada green economy ini hanya sebatas tentang iklim dan pengurangan emisi CO2, tetapi kemudian berkembang mencakup efisiensi energi dan sumber daya serta lebih luas lagi pada dimensi sosial.