Lihat ke Halaman Asli

Serunya Antusiasme Masyarakat Berburu Takjil: Roda Ekonomi Berputar Kencang dan Persatuan Semakin Erat

Diperbarui: 18 Maret 2024   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Umat muslim di Indonesia hari ini mulai menjalankan ibadah puasa.(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Ramadan adalah bulan yang istimewa bagi setiap umat muslim. Kehadirannya tidak hanya memberikan keberkahan dan dilipatgandakannya amal-amal kebaikan saja, tetapi memberikan dampak positif bagi lingkungan masyarakat itu sendiri.

Ternyata keistimewaan bulan penuh keberkahan ini juga bisa dirasakan tidak hanya dari sisi 'spiritual' saja. Tetapi banyak aspek-aspek lain di dalam masyarakat yang turut ikut merasakan keberkahan yang dibawa oleh bulan Ramadan tersebut.

Salah satunya adalah bagaimana roda perekonomian masyarakat yang berputar begitu cepatnya. Di mana momentum Ramadan ini membuat daya beli masyarakat meningkat berkali-kali lipat dibandingkan hari biasanya. Dan dari sini UMKM akan merasakan keberkahannya yaitu dengan meningkatnya omset penjualan.

Selain itu, bulan Ramadan juga bisa menjadi sebuah peluang bagi siapa saja yang ingin membuka usaha bisnisnya. Mungkin kita sering mengamati bahwa setiap tahunnya, jumlah pelaku usaha yang berjualan ketika Ramadan selalu mengalami peningkatan secara terus-menerus.

Maka tidak mengherankan jika bulan Ramadan ini dianggap sebagai 'vitamin' bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tidak hanya soal daya beli masyarakat yang meningkat drastis, tetapi jumlah uang beredar (JUB) yang juga akan mengalami peningkatan.

Kemudian ini menjadi sebuah perpaduan kombinasi yang baik karena keduanya berjalan beriringan. JUB naik dan daya beli masyarakat naik, yang artinya terjadi perputaran ekonomi yang sehat karena keduanya menghasilkan value added dan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi negara.

Baru-baru ini sosial media dihebohkan dengan konten saudara kita yang non-muslim yang juga turut ikut memeriahkan bulan suci Ramadan tahun ini. 

Berbagai pengguna sosial media TikTok membagikan momen keseruan mereka ketika berburu takjil di sore hari. Bahkan mereka tak segan untuk datang lebih awal dibandingkan masyarakat yang menjalankan ibadah puasa itu sendiri. Banyak gurauan yang saling dilemparkan di antara masyarakat yang muslim maupun non-muslim. 

Mulai dari permintaan maaf karena sudah lebih dahulu memborong takjil sehingga masyarakat yang berpuasa tidak kebagian, hingga celotehan lucu seperti "bagimu agamu dan bagiku takjilmu" atau "puasa adalah kewajibanmu tetapi takjil adalah hak kita bersama".

Momen hangat ini juga terus menerus dibagikan melalui konten-konten video baik dari saudara kita yang muslim maupun non-muslim. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline