Sejak kemunculannya pada tahun 1950an hingga 1960an, video game kian hari kian mendapatkan banyak penggunanya. Sebelum menjadi sebuah permainan yang fenomenal seperti saat ini, video game sendiri muncul sebagai sarana laboratorium penelitian bagi para peneliti pada saat itu.
Pada tahun 1950-an, seorang professor bernama A.S Douglas menciptakan game OXO atau biasa dikenal juga sebagai noughts and crosses atau tic-tac-toe sebagai bagian dari penelitiannya untuk disertasi dalam menyelesaikan kuliah doktrolanya di University of Cambridge.
Pada tahun 1960-an, ada Steve Russell seorang programmer muda dari Dartmouth University yang menjadi tim leader dalam sebuah tim pemrograman di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan menciptakan video game pertempuran luar angkasa berbasis computer PDP-1 (Programmed Data Processor-1) pertama yang diberi nama "SpaceWar!".
Hingga akhirnya video game ini dapat dilihat sebagai peluang bisnis yang diprediksi dapat menjanjikan dan mendunia. Kemudian bermunculanlah berbagai perusahaan yang mulai mengembangkan bisnis video game ini.
Mungkin kita mengenal Nitendo, perusahaan asal Jepang yang dengan gebrakannya membuat video game konsol dengan inovasi 8-bit graphics serta kualitas warna dan suara yang sangat baik di kelasnya jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan game konsol lainnya dan terus berjaya hingga tahun 1990-an.
Pergolakan bisnis video game konsol semakin panas kala itu hingga akhirnya pada tahun 1995 perusahaan kenamaan SEGA membawa sebuah inovasi baru dengan menggunakan teknologi komputer, menciptakan game konsol 32-bit pertama yang dapat memainkan game dengan menggunakan CD dan bukan katrid.
Tahun demi tahun video games terus mengalami evolusinya. Hingga saat ini kita merasakan kemudahannya dan dapat mengakses berbagai macam jenis video game di berbagai perangkat seperti komputer, smartphone hingga tablet, baik dengan online maupun offline.
Meskipun demikian, permainan video games dari zaman konsol hingga teknologi canggih yang ada pada saat ini selalu memiliki persepsi yang negatif di dalam masyarakat.
Persepsi ini muncul akibat dari kebanyakan dari penggunanya biasanya identik dengan kecanduan yang menciptakan berbagai macam permasalahan di dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat.