Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan kabar pailit atau berhentinya operasional dari salah satu startup yang bergerak di bidang pendidikan dan sudah berdiri selama 20 tahun lamanya yaitu Zenius.
Kabar ini sontak membuat banyak netizen terkejut karena Zenius merupakan salah satu startup yang sudah memiliki banyak pengguna setianya.
Memang sepanjang tahun 2023 badai krisis keuangan yang diakibatkann oleh kenaikan ekonomi yang melaju sangat cepat atau yang dikenal dengan istilah bubble burst melanda berbagai perusahaan startup termasuk Indonesia. Ini yang mengakibatkan banyak perusahaan startup di berbagai belahan dunia mengalami kebangkrutan.
Krisis yang terjadi biasanya ditandai dengan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) bahkan hingga penutupan perusahaan yang bertujuan untuk menghindari resiko-resiko yang akan terus berdatangan dan lebih besar lagi kepada perusahaan.
Melihat kondisi ini maka dapat dikatakan bahwa pendanaan atau investasi pada sebuah startup akan menentukkan bagaimana jalannya operasional dari perusahaan startup tersebut.
Pilihannya antara dengan pendanaan yang ada, perusahaan akan bertumbuh secara signifikan dan berkelanjutan atau justru sebaliknya perusahaan bisa saja pailit atau bangkrut.
Pendanaan dalam Dunia Startup
Pendanaan dalam dunia startup terdapat dua macam yaitu dari dalam dan dari luar. Pendanaan dari dalam atau biasanya berkiatan dengan pengembangan usaha yang berhubungan dengan pendanaan sendiri dan mengandalkan semua resources yang ada di perusahaan tersebut atau biasanya dikenal dengan istilah bootstrapping.