Lihat ke Halaman Asli

Mengenal "Pasir Kuarsa", Potensi Ekonomi Pulau Rempang yang Menjadi Incaran Asing

Diperbarui: 2 Oktober 2023   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo Credit: Pradeep Raja/Adobe Stock

Pulau Rempang adalah wilayah yang terletak di kota Batam, provinsi Kepualauan Riau yang juga merupakan rangkaian pulau besar kedua yang dihubungkan oleh enam buah jembatan Barelang. Pulau ini dikembangkan sebagai wilayah pertanian dan perikanan, selain daripada bentang alam seperti pantai-pantai yang indah sebagai daya tarik pariwisata.

Rempang juga tak lepas dari nilai sejarah yang kental. Di mana menurut peneliti BRIN, rempang ada dan diketahui keberadaannya sejak sekitar tahun 1722-1818 atau hampir 200-300 tahun yang lalu. Kehidupan di pulau Rempang, Galang dan sekitarnya bahkan sudah ada sejak zaman Kesultanan Melaka yang merupakan Kerajaan Melayu yang berpusat di Malaka.

Pulau Rempang sendiri ditinggali oleh Orang melayu Galayang, Orang Darat, dan Orang Laut. Dedi Arman, seorang peneliti BRIN juga menjelaskan bahwa pada sekitar tahun itu (1722-1818) Pusat Pemerintahan Temenggung Riau Lingga dipindahkan dari Hulu Riau (Tanjungpinang), ke pulau Bulang (dekat pulau Rempang dan Galang).

Sehingga bukti catatan sejarah ini juga menjelaskan sebuah bukti kuat bahwa suku-suku tersebut sudah lama mendiami atau tinggal di Pulau Rempang, Galang, dan sekitarnya.

Tidak hanya sejarah yang kental, pulau Rempang terkenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah ruah. Bentang alamnya yang mendukung memberikan potensi yang besar bagi sektor pertanian dan perikanan. Selain itu juga pulau Rempang merupakan tempat penghasil minyak bumi, gas alam, bauksit, dan pasir kuarsa di daerah kota Batam.

Baru-baru ini social media dan berbagai kanal berita terus menyoroti pulau Rempang sebagai topik utama. Rencana pemerintah dalam Proyek Stategis Nasional (PSN) untuk bisa 'mengeksploitasi' kekayaan alam melimpah pulau Rempang. 

Selain rencana pembangunan Eco Park, yang menarik perhatian masyarakat adalah perusahaan asing yang berencana untuk membangun pabrik pengolahan pasir kuarsa yang ditaksir bernilai US$11,5 miliar.


Minimalisir Penambang Nakal, Bupati Lingga Alias Wello Naikkan Harga Patokan Pasir Kuarsa 100 Persen(KOMPAS.COM/HADI MAULANA)

Lalu, apa itu pasir kuarsa?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline